204 Hektare Lahan Pertanian di Lumajang Rusak Terdampak Erupsi Semeru

Ilustrasi: Petugas melintas di dekat tiang penyulang listrik yang rusak akibat terdampak erupsi Gunung Semeru di Desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Minggu, 23 November 2025. ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya/agr

204 Hektare Lahan Pertanian di Lumajang Rusak Terdampak Erupsi Semeru

Silvana Febiari • 24 November 2025 08:15

Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan lahan pertanian seluas 204,63 hektare rusak akibat erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, beberapa hari lalu. Selain itu, erupsi juga merusak 21 unit rumah, termasuk satu unit fasilitas pendidikan, satu unit fasilitas kesehatan, dan satu gardu PLN.

Melansir dari Antara, ada tiga desa yang dilaporkan paling terdampak muntahan material vulkanik erupsi Gunung Semaru. Masing-masing berada di Desa Supiturang dan Oro-Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, dan Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro.

Berdasarkan data yang diterima dari tim petugas gabungan hingga Minggu, 23 November 2025, sebanyak 528 warga dari desa itu yang menempati pengungsian. Mereka tersebar di dua pos pengungsian yang disiapkan pemerintah, antara lain pos pengungsian SMP Negeri 02 Pronojiwo (307 jiwa) dan SDN 04 Supiturang (221 jiwa).

"Meskipun berada di pengungsian, mereka tetap beraktivitas, seperti membersihkan rumah mereka yang terdampak abu vulkanik maupun tetap bekerja," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari. 
 


BNPB mengkonfirmasi sejumlah bantuan logistik dan kebutuhan kelompok sudah disalurkan untuk meringankan beban para pengungsi korban erupsi Gunung Semeru. Bantuan tersebut antara lain berupa 300 matras, 300 terpal, 300 selimut, 200 boks masker medis, 200 paket plastik sampah, dan 150 paket alat kebersihan. Sedangkan bantuan pangan terdiri dari 1.000 makanan siap saji dan 200 paket sembako.

"Penyerahan bantuan tersebut dilakukan bersama antara BNPB dan perwakilan Komisi VIII DPR RI. Bantuan dimanfaatkan oleh mereka yang tempat tinggalnya terdampak maupun masyarakat sekitar yang turut terpapar abu vulkanik," ujar Abdul.


Kondisi Gunung Semeru pada Minggu pagi, 23 November 2025/Dok. PVMBG

Sebelumnya, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan Gunung Semeru meletus pada pukul 16.00 WIB, Rabu, 19 November 2025. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 2.000 meter di atas puncak.

Dalam letusan itu, Gunung Semeru menghembuskan awan panas yang memiliki jarak luncur mencapai tujuh kilometer dari arah puncak. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan barat laut.

Erupsi terekam di seismogram pos pemantauan gunung api di Lumajang memiliki amplitudo maksimum 40 mm dan durasi sekitar 16 menit 40 detik.

Aktivitas erupsi Gunung Semeru dipastikan berakhir pada pukul 18.11 WIB. Namun, pemerintah daerah dan Badan Geologi masih menetapkan status Level IV atau Awas untuk mengantisipasi potensi aktivitas lanjutan yang mungkin terjadi.

Hal ini sekaligus menjadi dasar ditetapkannya Status Tanggap Darurat Bencana Alam yang berlaku aktif hingga 26 November oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Silvana Febiari)