Yen Ambruk setelah PM Jepang Shigeru Ishiba Mundur

Yen Jepang. Foto: Unsplash.

Yen Ambruk setelah PM Jepang Shigeru Ishiba Mundur

Husen Miftahudin • 8 September 2025 08:20

Singapura: Yen melemah secara luas pada perdagangan Senin menyusul pengunduran diri Perdana Menteri (PM) Jepang Shigeru Ishiba. Sementara, dolar juga ikut terseok setelah jatuh akibat laporan pekerjaan AS yang lemah yang memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve bulan ini.

Ishiba pada Minggu mengumumkan pengunduran dirinya, mengawali periode ketidakpastian kebijakan yang berpotensi panjang di saat yang tidak menentu bagi ekonomi terbesar keempat di dunia itu.

Mengutip Investing.com, Senin, 8 September 2025, yen merosot sebagai respons atas pengunduran diri Ishiba di perdagangan awal Asia pada Senin, turun 0,7 persen terhadap dolar menjadi 148,43. Mata uang Jepang juga merosot lebih dari 0,5 persen terhadap euro dan sterling masing-masing menjadi 173,77 dan 200,15.

Para investor berfokus pada peluang Ishiba digantikan oleh seorang pendukung kebijakan fiskal dan moneter yang lebih longgar, seperti Partai Demokrat Liberal (LDP) Sanae Takaichi, yang telah mengkritik kenaikan suku bunga Bank Jepang.

Kekhawatiran atas ketidakpastian politik mendorong aksi jual yen dan obligasi pemerintah Jepang (JGB) minggu lalu, yang menyebabkan imbal hasil obligasi 30 tahun mencapai rekor tertinggi.
 

Baca juga: PM Jepang Shigeru Ishiba Memutuskan Mundur, LDP Segera Gelar Pemilihan Ketua


(Ilustrasi ekonomi Jepang. Foto: Freepik)
 

Fed diyakini bakal pangkas suku bunga


Dalam mata uang lainnya, dolar justru berhasil menutupi sebagian kerugian besarnya, sebagian dibantu oleh melemahnya yen, setelah jatuh tajam pada Jumat akibat data yang menunjukkan keretakan lebih lanjut di pasar tenaga kerja AS.

Laporan penggajian nonpertanian yang diawasi ketat menunjukkan pertumbuhan pekerjaan AS melemah tajam pada Agustus dan tingkat pengangguran meningkat ke level tertinggi hampir empat tahun sebesar 4,3 persen.

Para investor meningkatkan taruhan mereka terhadap pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin dari Fed akhir bulan ini menyusul rilis tersebut dan kini memperkirakan peluang sebesar delapan persen dari langkah tersebut, dibandingkan dengan tidak ada peluang seminggu yang lalu, menurut alat CME FedWatch.

Terhadap dolar, poundsterling melemah 0,14 persen menjadi USD1,3488, setelah menguat lebih dari 0,5 persen pada Jumat. Euro juga melemah 0,13 persen menjadi USD1,1705, setelah mencapai level tertinggi lebih dari satu bulan pada Jumat. Sementara indeks dolar stabil pada 97,88, setelah turun lebih dari 0,5% pada hari Jumat

Fokus pasar pada Senin juga akan tertuju pada mosi tidak percaya PM Prancis Francois Bayrou, yang diperkirakan akan kalah, yang akan menjerumuskan ekonomi terbesar kedua di zona euro itu lebih dalam ke dalam krisis politik.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent pada Jumat menyerukan pengawasan baru terhadap Fed, termasuk kewenangannya untuk menetapkan suku bunga, karena pemerintahan Trump mengintensifkan upayanya untuk melakukan kontrol atas bank sentral.

Presiden Donald Trump sedang mempertimbangkan tiga kandidat untuk Ketua Federal Reserve guna menggantikan Jerome Powell, yang telah dikritik Presiden sepanjang tahun karena tak juga kunjung memangkas suku bunga seperti yang dituntutnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)