Ilustrasi. Foto: Freepik.
Eko Nordiansyah • 30 September 2025 08:31
Chicago: Harga emas naik mendekati dua persen pada Senin, 29 September 2025 dan diperdagangkan dekat level tertinggi rekor USD3.833 saat para pelaku pasar yang mencari aman membeli logam kuning di tengah kekhawatiran akan shutdown pemerintah di Amerika Serikat.
Dikutip dari FXStreet, Selasa, 30 September 2025, XAU/USD diperdagangkan di USD3.827.
Logam mulia ini meraih rekor tertinggi baru sepanjang masa USD3.791 yang dicapai pada 23 September, saat Greenback dan imbal hasil obligasi pemerintah AS terjun.
Pesimisme mengenai perpanjangan pendanaan pemerintah dapat memicu penutupan federal dan menunda laporan ekonomi AS seperti laporan Nonfarm Payrolls pada hari Jumat, yang disusun oleh Bureau of Labor Statistics (BLS).
Baca juga:
Banyak Sentimen Negatif, Dolar AS Tertekan |
Para pejabat Federal Reserve (The Fed) menjadi sorotan di tengah agenda yang langka di AS. Alberto Musalem dari The Fed St. Louis mengulangi sikap hawkish-nya, mengatakan bahwa ekspektasi inflasi "cukup tinggi," tetapi mengakui bahwa risiko pelemahan pasar tenaga kerja telah meningkat.
John Williams dari The Fed New York mengatakan bahwa kebijakan bersifat restriktif, tetapi dalam posisi untuk memberikan tekanan ke bawah pada inflasi, dan bahwa pasar tenaga kerja yang tangguh secara bertahap melemah.
Sebelumnya, Beth Hammack dari The Fed Cleveland mengulangi sikap hawkish-nya, mengatakan bahwa inflasi terlalu tinggi dan tren bergerak ke arah yang salah. Dia menambahkan bahwa tarif adalah bagian besar dari jeda dalam proses disinflasi.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan bahwa mereka telah menguasai desa Shandryholove di wilayah Donetsk timur Ukraina.
Agenda mendatang akan menampilkan serangkaian pejabat The Fed, perubahan ketenagakerjaan nasional ADP AS, PMI Manufaktur ISM, Klaim Tunjangan Pengangguran Awal, dan Nonfarm Payrolls untuk bulan September.