Harga Emas Makin Menguat Jelang Pidato Powell dan Tenggat Tarif AS

Emas batangan. Foto: Investopedia.

Harga Emas Makin Menguat Jelang Pidato Powell dan Tenggat Tarif AS

Husen Miftahudin • 21 July 2025 10:14

Jakarta: Harga emas (XAU/USD) kembali mencatat kenaikan pada perdagangan Jumat, 18 Juli 2025 sesi Amerika Utara, dipicu oleh pelemahan dolar AS serta aksi profit taking pelaku pasar menjelang akhir pekan.

Sentimen dovish semakin kuat setelah komentar seorang Gubernur The Fed yang mengindikasikan dukungan bagi penurunan suku bunga pada pertemuan Juli 2025. XAU/USD sempat menyentuh area USD3.350 sebelum menutup minggu ini dengan catatan positif, dan membuka pekan baru di sekitar level yang sama pada sesi Asia Senin, 21 Juli 2025.

"Tren bullish pada XAU/USD kembali menguat. Pada grafik harian terlihat pola candlestick higher low dan higher high secara konsisten, dibantu Moving Average jangka pendek yang memotong ke atas MA jangka menengah. Ini menandakan pelaku beli masih mendominasi pasar," kata analis dari Dupoin Futures Indonesia Andy Nugraha dalam analisa hariannya, Senin, 21 Juli 2025.

Menurut Andy, koreksi ringan yang terjadi hanya merupakan fase konsolidasi sebelum rally lanjutan. Adapun, para trader kini mengarahkan perhatian pada pidato Ketua The Fed, Jerome Powell, yang dijadwalkan pada Selasa, 22 Juli 2025, untuk mencari petunjuk lebih lanjut mengenai prospek moneter AS.

Sinyal dovish dari pejabat The Fed termasuk pernyataan Gubernur Christopher Waller bahwa penurunan suku bunga pada Juli semakin diperlukan telah menekan imbal hasil obligasi AS, sehingga meningkatkan daya tarik emas sebagai aset tanpa imbal hasil. Indeks dolar AS (DXY) merosot 0,13 persen ke level 98,48, menambah ruang bagi penguatan XAU/USD.
 

Baca juga: Gara-gara Ini Harga Emas Dunia Naik Melewati USD3.350


(Ilustrasi pergerakan harga emas. Foto: dok Bappebti)
 

Disokong tenggat waktu penerapan tarif AS


Di samping itu, ketidakpastian seputar perundingan perdagangan dan tenggat waktu penerapan tarif AS per 1 Agustus semakin menambah permintaan safe?haven terhadap logam mulia. Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menegaskan tenggat tersebut bersifat final, memberikan tekanan psikologis tersendiri bagi pelaku pasar.

Sementara itu, data Sentimen Konsumen pendahuluan University of Michigan untuk Juli naik ke 61,8, melampaui ekspektasi 61,5, mencerminkan optimisme masyarakat AS faktor yang berpotensi mendukung permintaan terhadap dolar, namun belum cukup kuat menahan laju emas.

Berdasarkan kombinasi teknikal dan fundamental tersebut, Andy juga memproyeksikan dua skenario pergerakan XAU/USD hari ini. Jika tekanan bullish terus berlanjut, XAU/USD berpotensi menanjak hingga ke level USD3.364.

Sebaliknya, jika terjadi koreksi harga dan dolar memulihkan sebagian tenaganya, support terdekat berada di sekitar USD3.346. Level­–level ini menjadi acuan penting bagi trader dalam menentukan titik entry, stop-loss, dan take-profit.

"Secara keseluruhan, harmonisasi antara tren teknikal yang positif, komentar dovish pejabat The Fed, serta ketidakpastian perdagangan global, menegaskan momentum bullish pada XAU/USD. Pelaku pasar disarankan untuk tetap memantau pidato Jerome Powell, perkembangan data inflasi, serta dinamika tarif AS sebagai faktor penentu arah jangka pendek harga emas," urai Andy.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)