The Fed Naikkan Suku Bunga ke Level Tertinggi

Ketua The Fed Jerome Powell. FOTO: Xinhua/Liu Jie

The Fed Naikkan Suku Bunga ke Level Tertinggi

Angga Bratadharma • 27 July 2023 06:57

New York: Federal Reserve AS memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke kisaran 5,25-5,5 persen atau merupakan level tertinggi dalam lebih dari dua dekade. Keputusan itu diambil karena bank sentral terus meningkatkan perjuangannya melawan inflasi.

Mengutip Xinhua, Kamis, 27 Juli 2023, ini adalah kenaikan suku bunga acuan ke-11 sejak The Fed memulai kampanye kenaikan suku bunga yang agresif pada Maret 2022 dan membawa suku bunga dana federal ke level tertinggi sejak awal 2001.

"Indikator baru-baru ini menunjukkan aktivitas ekonomi berkembang pada kecepatan yang moderat. Perolehan pekerjaan kuat dalam beberapa bulan terakhir, dan tingkat pengangguran tetap rendah. Inflasi tetap tinggi," kata Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), setelah pertemuan kebijakan dua hari.

"FOMC berusaha untuk mencapai pekerjaan maksimum dan inflasi pada tingkat dua persen dalam jangka panjang. Untuk mendukung tujuan ini, FOMC memutuskan untuk menaikkan kisaran target tingkat dana federal menjadi 5,25-5,5 persen," katanya.

Indikator ekonomi terbaru menunjukkan bahwa indeks harga konsumen AS melambat menjadi tiga persen tahun ke tahun di Juni, terendah sejak Maret 2021, tetapi masih di atas kisaran target bank sentral sebesar dua persen. Hal itu menunjukkan tindakan kebijakan lebih lanjut mungkin diperlukan.

"Inflasi agak moderat sejak pertengahan tahun lalu. Meskipun demikian, proses untuk menurunkan inflasi menjadi dua persen masih jauh," kata Ketua Fed Jerome Powell pada konferensi pers.


Powell menekankan inflasi tetap jauh di atas sasaran jangka panjang Fed sebesar dua persen, mengutip serangkaian data ekonomi. Selama 12 bulan yang berakhir di Mei, harga total pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) naik 3,8 persen. Core PCE, yang tidak termasuk kategori makanan dan energi yang mudah menguap, naik 4,6 persen dari tahun sebelumnya.

"Akan membutuhkan waktu, bagaimanapun, untuk efek penuh dari pengekangan moneter kami yang sedang berlangsung untuk direalisasikan, terutama pada inflasi," kata Powell.

Lebih lanjut, ia mengakui ekonomi AS menghadapi angin sakal dari kondisi kredit yang lebih ketat untuk rumah tangga dan bisnis, yang cenderung membebani aktivitas ekonomi, perekrutan, dan inflasi. Namun demikian, Powell berjanji THe Fed tetap berkomitmen membawa inflasi kembali ke sasaran dua persen.

"Dan menjaga ekspektasi inflasi jangka panjang tetap terjaga dengan baik," pungkasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Angga Bratadharma)