Rahayu Saraswati Mundur dari DPR

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo. Dok. Instagram Rayahu Saraswati

Rahayu Saraswati Mundur dari DPR

Fachri Audhia Hafiez • 10 September 2025 19:14

Jakarta: Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, mundur sebagai anggota DPR. Saras tercatat menjabat Wakil Ketua Komisi VII DPR.

"Saya menyatakan pengunduran diri saya sebagai anggota DPR RI kepada fraksi Partai Gerindra," kata Saraswati melalui unggahannya di akun Instagram @rahayusaraswati, Rabu, 10 September 2025.

Saraswati mundur karena terkait pernyataannya di podcast YouTube Antara TV 'On The Record' yang menuai sorotan publik. Dia mengatakan podcast yang disorot untuk menyakiti hati rakyat itu tayang pada 28 Februari 2025

Podcast berdurasi 42 menit itu berjudul Rahayu Saraswati kupas isu perempuan hingga kolaborasi ekonomi kreatif. Menurut Saras, ada potongan video yang membuat narasi tidak utuh.

"Pernyataan saya diambil dari menit ke-25 37 detik sampai menit ke-27 40 detik. Cukup panjang sebenarnya. Dua menit lebih yang dijadikan beberapa kalimat oleh pihak-pihak yang ingin menyulutkan api amarah masyarakat," ujar Saraswati.
 

Baca Juga: 

Legislator Serahkan ke Polri Soal Proses Laporan Terhadap Ferry Irwandi


Saraswati mengaku tidak ada maksud untuk meremehkan, bahkan merendahkan upaya dan usaha yang dilakukan masyarakat. Terutama, anak-anak muda yang ingin berusaha tetapi menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan.

"Saya paham betul bahwa memulai usaha tidaklah mudah. Namun, saya menyadari bahwa saya memiliki privilege yang sangat besar dan keluarga termasuk suami yang mendukung saya berusaha," ujar Saraswati.

Saraswati menyampaikan permohonan maaf. Sebab, pernyataannya telah menyulut amarah publik.

"Oleh sebab itu, melalui pesan ini, saya ucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas ucapan dan kesalahan saya," ucap Sarah.

Pernyataan Saras itu terkait tuntutan masyarakat agar pemerintah menyediakan lapangan kerja adalah cerminan dari 'mental kolonial'. Keponakan dari Presiden Prabowo Subianto berpendapat di era modern ini, generasi muda seharusnya tidak lagi bergantung pada pemerintah untuk menciptakan pekerjaan, melainkan harus proaktif menjadi pengusaha.

"Kalau masih bersandar kepada sektor-sektor padat karya dan bersandar kepada pemerintah untuk provide the jobs, kita masih di zaman kolonial berarti. Yang di mana kita bersandar kepada si raja dan si ratu dan si priyayi untuk ngasih kita kerjaan. No, kita udah move on dari situ," ujar Saras dikutip dari podcast.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)