Pemerintah Incar Penjual Alsintan Bantuan

Penyerahan bantuan alsintan untuk poktan di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Foto: dok Humas Kementan.

Pemerintah Incar Penjual Alsintan Bantuan

Naufal Zuhdi • 24 June 2025 16:35

Jakarta: Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menegaskan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang diberikan pemerintah tidak boleh diperjualbelikan atau disewakan dengan harga tinggi. Selain itu, ia juga mendorong pembentukan Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) agar pemanfaatannya dapat dilakukan lintas kelompok tani.

Sudaryono mengingatkan bantuan alsintan yang diberikan oleh pemerintah merupakan aset negara yang dititipkan kepada kelompok tani, untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

"Alat ini bukan milik pribadi, bukan milik kepala desa, bukan ketua kelompok. Ini milik negara, diberikan untuk kelompok. Tidak boleh dijual, tidak boleh disewakan mahal-mahal. Kalau dijual, itu pidana. Alat ini harus kerja setiap hari. Kalau sudah selesai di satu tempat, silakan dipakai di tempat lain," tegas Sudaryono dikutip dari siaran pers yang diterima, Selasa, 24 Juni 2025.

Dalam kunjungan kerja itu, Sudaryono menyerahkan alsintan berupa berupa combine harvester, traktor roda dua, dan traktor roda empat kepada sejumlah kelompok tani. Ia menyatakan pemerintah berkomitmen untuk mendorong peningkatan indeks pertanaman (IP) di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, melalui pemberian bantuan alsintan.

"Kami ingin petani bisa menanam lebih banyak dan panen lebih banyak dengan mekanisasi. Saya ingin indeks pertanaman di sini naik. Jangan sampai ada alsintan yang nganggur," kata dia.
 

Baca juga: Indonesia Kudu Genjot Kualitas Produksi CPO, Jangan Cuma Gemar Ekspor Doang!
 

Kebut proses olah tanah hingga panen


Dengan alsintan modern seperti traktor roda dua, traktor roda empat, dan combine harvester, dirinya meyakini proses olah tanah hingga panen dapat dilakukan jauh lebih cepat.

"Kalau dibajak pakai sapi waktunya terlalu panjang. Kalau waktunya panjang makanya kadang-kadang nanamnya setahun cuman satu kali. Kalau panen secara manual dengan sabit itu satu hektare butuh beberapa hari, ini dengan combine harvester satu hektare bisa dikerjakan dalam dua jam," jelas dia.

Oleh karena itu, Sudaryono berharap agar bantuan alsintan bisa mendorong percepatan tanam dan peningkatan IP di Kabupaten Ketapang dari yang sebelumnya satu kali dalam satu tahun dapat meningkat menjadi tiga kali.

"Kalau sudah olah tanah segera ditanam. Kemudian, kira-kira satu sampai tiga minggu sebelum panen, anda tebar benih di tempat lain, begitu anda panen, olah tanah bisa langsung ditanami karena benihnya sudah tumbuh, supaya setahun panennya lebih banyak," terang Sudaryono.


(Alsintan. Foto: BPMI Setpres)
 

Kelompok tani diingatkan jaga bantuan alsintan


Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan mengapresiasi dukungan Kementerian Pertanian dan mengingatkan kelompok tani agar menjaga dan memelihara alsintan yang diberikan.

"Sekali lagi kami minta kelompok tani yang sudah diberikan alat ini,  pelihara dengan baik, gunakan dengan baik untuk masyarakat, demi untuk meningkatkan ketahanan pangan dan hasil pertanian," tutur dia.

"Kalau tadi panennya satu kali, mudah-mudahan dengan adanya alat ini bisa tiga kali. Kalau bisa panen sampai tiga kali, petani bisa nabung, bisa umrah, bisa haji. Itu harapan kita," tambah Ria.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)