Parade sound horeg di Kabupaten Malang, Jawa Timur/Instagram @blizzard_audio.
Daviq Umar Al Faruq • 14 July 2025 07:47
Malang: Di balik gemerlap panggung karnaval, hajatan desa, atau konser musik di lapangan terbuka, ada cerita tentang guliran modal yang tak sedikit. Bisnis sewa sound horeg -sound system berukuran besar dan bertenaga tinggi, yang menghasilkan suara sangat keras dan bergetar- kini tumbuh menjadi industri yang menjanjikan.
Salah satu pelakunya adalah David Stefan, pemilik Blizzard Audio. Perusahaan rental sound system yang bermarkas di Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, ini sudah berdiri sejak 1976, dirintis oleh ayah David.
Menurut David, fenomena sound horeg memang melejit dalam satu dekade terakhir. Sejak 2014, gelombang sound horeg mulai menggeliat di Malang Selatan, hingga kemudian meluas ke berbagai daerah lain.
“Awal sound horeg itu memang dari Malang, khususnya Malang Selatan. Dulu kan bisa dihitung pemilik sound besar-besar itu enggak sampai 10 rental. Termasuk saya," kata David saat ditemui di kediamannya di Turen, Kabupaten Malang, Sabtu malam, 12 Juli 2025.
Dulu, hanya segelintir penyedia
sound system skala besar di wilayah Malang Raya. Kini, David mencatat, setidaknya ada 1.200 usaha serupa di Malang Raya, dengan sekitar 500 di antaranya berkapasitas besar.
Menurut David, kunci menjadi pemain besar bukan cuma punya peralatan
sound system lengkap, tapi juga piawai memanfaatkan media sosial. Sebab, punya peralatan banyak akan percuma kalau tak bisa dipasarkan.
“Kalau sekarang, mungkin yang terbesar itu selain jumlah barang yang dipunya juga kekuatan kita di sosial media. Sosial media kita juga harus kuat kan karena apapun bentuknya kita punya barang banyak tapi kita kalau nggak bisa jual kan ya nggak bisa,” jelasnya.
Bisnis ini jelas bukan modal kecil. Satu set
sound system berukuran besar, lengkap dengan truk pengangkut, bisa menelan biaya hingga miliaran rupiah.
“Untuk modal itu sekarang satu set
sound itu anggap saja sekitar Rp600-700 juta, tergantung spek ya, tergantung barangnya nanti seperti apa. Itu belum termasuk genset, truk dan lain-lain. Kalau total modal untuk satu set
sound truk itu ya bisa Rp1 miliar,” terangnya.
Blizzard sendiri punya tiga set. Beberapa pemain lain di Malang bahkan punya sampai enam set. Lalu, berapa harga sewanya?
“Kalau satu truk itu kalau di wilayah Kabupaten Malang ya antara Rp20-30 juta. Ada yang Rp60 juta itu punya teman saya dari Jember. Ya mungkin dari speknya, terus
lighting-nya, karena kan dibalut sama lighting ada videotron dan lain-lain,” kata David.
Durasi sewa
sound horeg ini per dua hari. Permintaan paling tinggi datang dari karnaval, hajatan, pesta hingga konser.
Permintaan tak hanya datang dari Malang Raya saja. Blizzard Audio juga sering melayani acara di Blitar Pasuruan, Mojokerto, Banyuwangi, bahkan hingga ke Jepara, Jawa Tengah.
“Kalau ramai-ramainya mulai bulan Juni, Juli, Agustus, satu bulan itu kalau tiga set ya bisa sampai 15-20 kali keluar. Kalau Agustus itu malah keluar terus, setiap hari,” ujarnya.
Di balik untung besar, bisnis ini juga penuh risiko. Kerusakan di lapangan, faktor cuaca, hingga hal-hal tak terduga sudah jadi makanan sehari-hari.
“Kalau pas
trouble gini memang bikin pusing, tapi kan kerjaan ya, ya kadang itu kita mikir faktor X, tapi berpikir positif, padahal ya memang nggak masuk logika, cuma kita harus mikirnya positif. Dipikir ilmiah malah nanti pusing,” tuturnya.