Ilustrasi. Foto: Dok MI
Eko Nordiansyah • 23 September 2025 16:21
Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan sore ini terpantau kembali melemah. Rupiah tak mampu melanjutkan tren penguatan tipis atas dolar AS pada pagi tadi.
Mengacu data Bloomberg, Selasa, 23 September 2025, rupiah melemah 77 poin atau setara 0,46 persen hingga ke posisi Rp16.687,5 per USD dibandingkan sebelumnya di posisi Rp16.610 per USD.
Sementara berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah juga tertekan 57 poin atau setara 0,34 persen menjadi Rp16.660 per USD dibandingkan sebelumnya di posisi Rp16.603 per USD.
Sedangkan berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (disingkat Jisdor), mata uang Garuda ini terpantau di posisi Rp16.636 per USD. Rupiah anjlok dibandingkan kemarin yang berada di posisi Rp16.607 per USD.
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengungkapkan penyebab pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar hari ini lantaran para pelaku pasar keuangan tengah mencerna kondisi geopolitik dunia, terutama di Eropa dan Timur Tengah yang semakin memanas. Dari Eropa, Rusia terus menyerang wilayah Ukraina secara sporadis.
"Situasi di Timur Tengah juga tak kalah panasnya, apalagi dengan memasuki sidang umum PBB, dimana banyak negara yang mengakui Palestina sebagai negara," ungkap Ibrahim.
Tidak hanya itu, lanjut Ibrahim, sentimen eksternal dari kebijakan suku bunga The Fed selanjutnya juga mempengaruhi pelemahan rupiah. Saat ini, para ekonom melihat adanya kemungkinan sebesar 80 persen bank sentral AS tersebut memangkas lagi suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) setelah pemangkasan pada bulan ini sebesar angka itu.
Hal itu didukung pula oleh pernyataan Gubernur The Fed Minneapolis Neel Kashkari yang menyatakan saat yang tepat untuk memangkas suku bunga, padahal sebelumnya ia sangat kuat untuk mempertahankan suku bunga.