Harga Emas Dunia Bakal Tembus Segini saat The Fed Kasih Sinyal Dovish

Emas batangan. Foto: dok MIND ID.

Harga Emas Dunia Bakal Tembus Segini saat The Fed Kasih Sinyal Dovish

Husen Miftahudin • 24 September 2025 10:44

Jakarta: Harga emas dunia (XAUUSD) masih diperdagangkan di kisaran USD3.750-an, menandakan momentum bullish masih terjaga dengan baik pada Rabu pagi, 24 September 2025, setelah kembali menunjukkan reli impresif pada perdagangan sesi Amerika Utara Selasa malam, 23 September 2025.

XAU/USD naik sebesar 0,73 persen setelah sempat menorehkan rekor tertinggi sepanjang masa (all-time high/ATH) di USD3.791, dipicu rilis data ekonomi AS yang lebih lemah dan pernyataan Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, yang bernada hati-hati.

"Kondisi teknikal emas saat ini mendukung proyeksi kenaikan lanjutan. Kombinasi pola candlestick dan indikator Moving Average menunjukkan tren bullish XAUUSD tetap menguat," kata analis Dupoin Futures Indonesia Andy Nugraha dikutip dari riset hariannya, Rabu, 24 September 2025.

"Jika tekanan bullish berlanjut, emas berpotensi naik hingga ke level USD3.786 dalam jangka pendek. Namun kemungkinan koreksi cepat jika momentum melemah. Apabila harga gagal melanjutkan kenaikan, potensi penurunan terdekat berada di sekitar USD3.738," tambah dia.

Dari sisi fundamental, emas mendapatkan dukungan dari rilis data PMI (Purchasing Managers Index) AS yang lebih lemah, menandakan perlambatan aktivitas bisnis di bulan September. Baik sektor jasa maupun manufaktur menunjukkan kinerja yang menurun, mengindikasikan potensi pendinginan ekonomi. Situasi ini semakin memperkuat ekspektasi pasar bahwa The Fed akan tetap mempertahankan kebijakan moneter yang lebih longgar.
 

Baca juga: Harga Emas Dunia Terus 'Naik-naik ke Puncak Gunung'
 

Sinyal dovish Fed


Dalam pidatonya, Jerome Powell menegaskan risiko-risiko negatif pada ketenagakerjaan menggeser keseimbangan risiko, mendorong pemotongan suku bunga minggu lalu, sekaligus menekankan pemangkasan tersebut membawa kebijakan moneter ke sikap yang lebih netral.

Powell mengakui inflasi masih cenderung tinggi, namun menilai efek inflasi yang dipicu tarif akan relatif singkat. Ia menambahkan, kebijakan moneter akan tetap bergantung pada data, menegaskan bahwa langkah bank sentral masih fleksibel.

Beberapa pejabat The Fed lainnya turut menambah nuansa dovish. Raphael Bostic, Presiden The Fed Atlanta, mengungkapkan keterbukaan untuk meninjau ulang kisaran target inflasi dan memprakirakan tekanan inflasi yang masih berlanjut.

Michelle Bowman, Gubernur The Fed, bahkan memproyeksikan total tiga kali pemangkasan suku bunga pada 2025 untuk menopang pasar tenaga kerja. Sementara itu, Austan Goolsbee, Presiden The Fed Chicago, menekankan pentingnya menurunkan inflasi ke target dua persen.


(Ilustrasi pergerakan harga emas. Foto: dok Bappebti)
 

Soroti beberapa data ekonomi AS


Ke depan, pelaku pasar akan mencermati serangkaian data ekonomi penting AS, termasuk Pesanan Barang Tahan Lama, data final Produk Domestik Bruto (PDB) Kuartal 2, dan pengukur inflasi favorit The Fed, Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (PCE) inti. Data ini akan menjadi kunci arah kebijakan moneter selanjutnya.

Di sisi lain, tekanan terhadap dolar AS semakin nyata usai pernyataan Powell. Indeks dolar AS (DXY) merosot 0,07 persen ke 97,22, seiring turunnya imbal hasil obligasi pemerintah AS yang mencerminkan meningkatnya keyakinan pasar terhadap pemotongan suku bunga lanjutan.

Dengan kombinasi data ekonomi yang melemah, sinyal dovish The Fed, dan tren teknikal yang tetap menguat, outlook emas dalam jangka pendek masih positif. Para trader disarankan untuk tetap disiplin dalam manajemen risiko, mengantisipasi dua skenario utama

"Peluang kenaikan menuju USD3.786 jika tren bullish berlanjut atau koreksi ke USD3.738 jika muncul sentimen hawkish dari data ekonomi atau pernyataan pejabat The Fed yang lebih ketat," kata Andy.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)