New York: Saham Amerika Serikat (AS) di
Wall Street ditutup lebih rendah pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), dengan sebagian besar sektor industri S&P 500 berada di zona merah. Sementara, imbal hasil Treasury naik karena investor menunggu dengan gugup pembaruan kebijakan moneter Federal Reserve yang akan dirilis dalam dua hari.
Mengutip
Xinhua, Selasa, 9 Desember 2025, indeks Dow Jones Industrial Average turun 215,67 poin, atau 0,45 persen, menjadi 47.739,32. Indeks S&P 500 merosot 23,89 poin, atau 0,35 persen, menjadi 6.846,51. Indeks Komposit Nasdaq merosot 32,224 poin, atau 0,14 persen, menjadi 23.545,904.
Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor jasa komunikasi dan material memimpin penurunan dengan masing-masing turun 1,77 persen dan 1,66 persen. Sementara itu, sektor teknologi melawan tren dengan naik 0,93 persen.
(Ilustrasi Wall Street. Foto: iStock)
'Harap-harap cemas' investor soal suku bunga Fed
Pelemahan saham-saham AS disebut karena adanya harapan penurunan suku bunga pada Desember yang menguat setelah data pekan lalu menunjukkan peningkatan moderat dalam belanja konsumen menjelang akhir kuartal ketiga.
Namun, investor masih menunggu petunjuk tentang langkah kebijakan mendatang dari The Fed yang diperkirakan akan menjadi yang paling terpecah belah dalam beberapa tahun terakhir.
Para pedagang kini memperkirakan sekitar 89 persen kemungkinan terjadinya pemangkasan
suku bunga sebesar 25 basis poin pada Rabu, menurut FedWatch Tool milik CME.
Sementara itu, imbal hasil obligasi Treasury AS yang lebih tinggi juga memberikan tekanan pada ekuitas. Imbal hasil obligasi Treasury AS 10 tahun naik segera setelah gempa bumi dahsyat melanda lepas pantai Jepang sebelum perdagangan saham AS dibuka.
Di sisi lain, investor juga memberi catatan terhadap pergerakan saham di sektor kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AS). Presiden AS Donald Trump mengatakan ia akan menandatangani perintah eksekutif minggu ini untuk menciptakan satu aturan nasional bagi kecerdasan buatan.
Adapun, perusahaan-perusahaan teknologi telah berupaya untuk mengesampingkan berbagai undang-undang yang disahkan oleh negara bagian AS.