Ketua KPK Firli Bahuri di acara Tepok Bulu KASAD CUP 2023, Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023.
Candra Yuri Nuralam • 1 November 2023 06:34
Jakarta: Polda Metro Jaya diminta mengusut tuntas rumah sewa Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri di Jalan Kertanegara 46, Jakarta Selatan yang digadang sebagai safe house. Hunian itu diyakini bisa menjadi kotak pandora untuk membuka banyaknya pemufakatan.
"Safe house Kertanegara itu bisa jadi kotak pandora yang membuka kasus-kasus serupa lainnya," Peneliti Pusat Studi Antikorupsi Universitas Mulawarman Herdiansyah Hamzah Castro kepada Medcom.id, Rabu, 1 November 2023.
Herdiansyah mengatakan penyidik bisa mendapatkan informasi pertemuan dengan pihak lain jika jeli melakukan pendalaman. Dia meyakini bukan cuma mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang pernah datang ke sana.
Herdiansyah juga menyebut keberadaan rumah sewa itu sangat mencurigakan. Sebab, dua Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron, dan Alexander Marwata menyatakan Firli tidak pernah menceritakan soal hunian tersebut.
"Safe house hanya diketahui Firli, sementara pimpinan KPK lainnya menyebut tidak mengetahui rumah kertanegara ini. Jelas ini mencurigakan," ujar Herdiansyah.
Karenanya, Polda Metro Jaya juga diharapkan mendalami maksud penyewaan rumah itu. Pengusutan kasus dugaan pemerasan terhadap SYL ini juga dituntut diselesaikan dengan cepat.
"Saya hanya khawatir perkara ini menguap kalau penyidik polda cenderung lamban. Jangan sampai polda masuk angin!" tegas Herdiansyah.
Sebelumnya, Nurul Ghufron menyebut rekan kerjanya Firli Bahuri tidak pernah menceritakan safe house di Jalan Kertanegara 46, Jakarta Selatan. Hunian itu disebut sewaan.
"Saya tidak tahu. Jangan tanya orang lain kepada saya," kata Ghufron di Gedung Dewas KPK, Jakarta Selatan, Jumat, 27 Oktober 2023.
Menurut Ghufron, safe house itu cuma bisa dijelaskan oleh Firli. Sebab, dia yang memiliki kontrak sewa.