Selebaran Seruan Pandjajaran. Istimewa
Media Indonesia • 2 February 2024 18:43
Bandung: Akademika Universitas Padjadjaran dan alumni berencana membacakan Seruan Padjadjaran, Sabtu, 3 Februari untuk menyikapi kondisi demokrasi di Tanah Air saat ini. Dalam Seruan Padjadjaran itu mereka mengeluarkan tujuh poin utama yang menjadi keprihatinan.
Salah satunya ialah soal sikap presiden yang seharusnya menjadi contoh keteladanan kepatuhan terhadap hukum dan etika. Bukan justru menjadi contoh melanggar etika. Apa yang diucap tidak sesuai dengan kenyataan.
Justito Adiprasetio, salah seorang pengajar, menyatakan, Seruan Padjadjaran dikeluarkan sebagai ajakan untuk menyelamatkan negara hukum yang demokratis, beretika dan bermartabat.
"Hukum sebagai pengatur, pembatas dan rel yang seharusnya menjadi bintang pemandu justru digunakan untuk menjustifikasi dan melegitimasi proses-proses kebijakan politik, ekonomi, sosial dan kebijakan lainnya yang bermasalah. Hal tersebut tidak lain karena adanya krisis kepemimpinan yang tidak beretika. Kenyataannya, hukum hanya ditempatkan sebagai rules tanpa jiwa dan moralitas," jelasnya.
Baca: Akademisi dan Mahasiswa Universitas Andalas Deklarasikan 5 Manifesto Politik Selamatkan Demokrasi |