Ilustrasi kurs rupiah terhadap dolar AS. Foto: MI/Adam Dwi.
Fetry Wuryasti • 11 April 2024 19:27
Jakarta: Inflasi di Amerika Serikat (AS) mengalami kenaikan. Ini menjadi salah satu perhatian The Fed akan menunda pemangkasan tingkat suku bunga Fed Fund Rate pada Juni 2024.
"Ini menilik dari data inflasi AS yang keluar kemarin," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Indonesia Maximilianus Nico Demus, Kamis, 11 April 2024.
Bahkan probabilitas penurunan tingkat suku bunga The Fed pada Juni menjadi hanya berkisar 16,2 persen, lalu pada Juli hanya berkisar 29,7 persen.
Dengan berkurangnya potensi penurunan tingkat suku bunga The Fed pada Juni, maka akan mendorong penurunan pada indeks saham dan kenaikan pada imbal hasil obligasi yang juga didukung dengan kenaikan penguatan mata uang dolar AS.
"Hal ini yang membuat kalau kita perhatikan indeks global mengalami koreksi pada perdagangan hari ini. Rupiah berpotensi besar menyentuh level Rp15.900 per USD nantinya," kata Nico.
Baca juga: Berkurangnya Cadev untuk Intervensi Rupiah Tak Perlu Dikhawatirkan |