Ilustrasi. Foto: MI/Rommy Pujianto
Annisa Ayu Artanti • 7 August 2024 13:47
Jakarta: Nilai tukar
rupiah tengah menguat terhadap dolar Amerika Serikat. Bahkan, pada siang ini pukul 13.00 WIB, rupiah berada pada posisi Rp16.092 per USD.
Mengacu data Bloomberg Rabu, 7 Agustus 2024 rupiah menguat 72 poin atau 0,45 persen terhadap mata uang negeri Paman Sam tersebut.
Sementara pada data Yahoo Finance rupiah menguat 75 poin atau 0,46 persen menjadi Rp16.084 per USD.
Faktor penguatan rupiah
Analis pasar uang Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi penguatan rupiah yang terjadi saat ini didorong oleh beberapa faktor positif dari internal dan eksternal.
Dia menyebutkan dari internal sentimen penguatan rupiah diantaranya adalan cadangan devisa yang naik menjadi USD145,4 miliar.
Sementara faktor eksternal berasal dari data Amerika Serikat, seperti pelemahan data tenaga kerja. Kemudian data pengangguran.
"Penguatan mata uang Rupiah di minggu ini disebabkan oleh data ekonomi dalam negeri yang cukup bagus juga di sisi lain cadangan devisa pun juga masih mumpuni ya di bulan Juli kemudian data eksternal pun juga masih cukup bagus," kata Ibrahim, Rabu, 7 Agustus 2024.
Data ekonomi Amerika tersebut membat Bank Sentral Amerika, The fed kemungkinan besar akan menurunkan suku bunganya lebih besar lagi, yaitu bukan lagi 25 basis poin tetapi 50 basis poin.
"Kenapa saya katakan 50 basis poin? karena sesuai dengan analis di Amerika yang mengatakan 100 persen responden itu mengatakan kemungkinan menurunkan tubuhnya 50 basis poin," ucap dia.
Di sis lain, lanjut Ibrahim, terkait konflik Timur Tengah dan juga Pemilu Amerika Serikat.
"Nah ini yang menjadikan alasan pasar sedikit tenang ya pasar Amerika pun juga sedikit melandai ya konflik geopolitik sedikit berkurang pemanasnya ini yang membuat mata uang rupiah digdaya dalam minggu ini," sebut dia.
Ia pun memprediksi pada hingga akhir tahun 2024 rupiah akan terus menguat hingga menyentuh level Rp15.500 per USD.
"Target saya sendiri kemungkinan besar di 2024 ini sampai akhir rupiah itu adalah Rp15.500 per USD, walaupun Bank Indonesia menganalisis prediksinya adalah di Rp15.700. Tapi saya optimis," ujar dia.