Ilustrasi kurs rupiah terhadap dolar AS. Foto: dok MI.
Husen Miftahudin • 13 September 2024 10:06
Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah pada pembukaan perdagangan menjelang akhir pekan ini mengalami penguatan.
Mengutip data Bloomberg, Jumat, 13 September 2024, rupiah hingga pukul 9.36 WIB berada di level Rp15.402 per USD. Mata uang Garuda tersebut naik sebanyak 37 poin atau setara 0,24 persen dari Rp15.439 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, data inflasi indeks harga konsumen inti terbaca lebih tinggi dari yang diharapkan untuk Agustus. Sementara inflasi IHK utama masih mereda, pembacaan inti menunjukkan inflasi mungkin terbukti lebih kuat dari yang diharapkan sebelumnya, yang mengharuskan pemotongan suku bunga yang lebih kecil dari Fed.
"Taruhan bank sentral akan memangkas suku bunga hanya sebesar 25 basis poin ketika bertemu minggu depan tumbuh secara substansial setelah data Rabu. Sementara taruhan pada pemotongan 50 bps berkurang lebih dari setengahnya, CME Fedwatch menunjukkan," kata Ibrahim.
Namun sebelum pertemuan Fed minggu depan, fokusnya adalah pada data inflasi indeks harga produsen yang akan dirilis pada Kamis malam, untuk isyarat lebih lanjut tentang inflasi. Prospek pemotongan suku bunga yang lebih kecil menjadi pertanda buruk bagi mata uang yang melawan dolar AS, mengingat skenario seperti itu menandakan kondisi moneter AS yang lebih ketat untuk waktu yang lebih lama.
Selain itu, investor menunggu keputusan suku bunga Bank Sentral Eropa yang akan diumumkan hari ini. ECB secara luas diharapkan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin.
"Pasar akan lebih fokus pada komentar Presiden ECB Christine Lagarde untuk mengonfirmasi apakah suku bunga lebih lanjut akan menyusul pada Oktober dan Desember," papar dia.
Baca juga: Rupiah Masih di Bawah Tekanan Dolar AS |