Anggota DPD RI asal Aceh, Sudirman (Haji Uma). Foto: Istimewa
Fajri Fatmawati • 29 September 2025 16:49
Aceh: Gubernur Sumatra Utara Bobby Nasution menjadi sorotan setelah aksinya merazia truk berpelat nomor Aceh (BL) dan memintanya diganti ke pelat Sumatra Utara (BK) viral di media sosial. Aksi itu mendapat kritik dari Senator Aceh yang mengingatkan agar kebijakan tersebut tidak mengganggu keharmonisan masyarakat kedua daerah.
Anggota DPD RI asal Aceh, Sudirman (Haji Uma), menilai langkah Bobby terkesan emosional, tendensius, dan dilakukan secara terburu-buru. Haji Uma menegaskan seharusnya ada koordinasi antar pemerintah daerah dan proses sosialisasi yang intensif sebelum kebijakan seperti razia diterapkan.
"Saya rasa kebijakan tersebut tendensius dan grusa-grusu," kata Haji Uma, Senin, 29 September 2025.
Menurutnya, dari sisi hukum, razia terhadap kendaraan berpelat BL yang sedang melintas untuk mengangkut barang atau penumpang lintas daerah adalah tindakan yang tidak realistis dan tidak memiliki dasar hukum yang kuat. Ia merujuk pada UU No. 22 Tahun 2009 tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, yang menurutnya tidak dilanggar oleh kendaraan dengan pelat BL yang beroperasi secara sah di jalur lintas provinsi.
"Hubungan Aceh dan Medan sudah terjalin lama, baik dalam perdagangan maupun interaksi sosial. Jangan sampai hubungan yang baik ini dirusak oleh kebijakan sepihak yang justru mengorbankan kepentingan masyarakat luas," ujar Haji Uma.
Ia menegaskan saling lintas kendaraan dengan pelat berbeda adalah hal yang wajar bagi daerah bertetangga. Haji Uma mendesak Bobby Nasution untuk tidak hanya melihat persoalan dari kaca mata sempit, yaitu semata-mata dari sisi pendapatan pajak daerah. Ia mengingatkan bahwa jika prinsip timbal balik diterapkan secara ekstrem, Aceh juga dapat memberlakukan kebijakan serupa terhadap ribuan kendaraan berpelat BK yang setiap hari hilir mudik di wilayahnya.
"Sebab Aceh tidak pernah mengambil langkah diskriminatif seperti itu, karena kita memahami pentingnya sikap saling menghargai," jelas Haji Uma.
Kronologi insiden tersebut terjadi ketika Bobby Nasution beserta rombongan sedang meninjau jalan di Kabupaten Langkat. Dalam sebuah video yang beredar luas, terlihat rombongan Gubernur menghentikan sebuah truk dengan pelat BL.
Muhammad Suib, Asisten Administrasi Umum Pemprov Sumut yang hadir dalam rombongan, menyampaikan alasan razia dengan meminta pelat kendaraan diganti menjadi BK. Tujuannya, agar pendapatan pajak kendaraan bermotor tersebut masuk ke kas daerah Sumatera Utara.
Dalam video tersebut, Bobby Nasution juga terlihat langsung berbicara kepada pengemudi truk. Ia menyampaikan bahwa tindakan ini perlu diketahui oleh atasan atau pemilik perusahaan sang sopir.
"Biar bosmu tahu, kalau nggak nanti bosmu nggak tahu," ujar Bobby kepada pengemudi tersebut.