Dolar AS Jeblok, Tapi Masih Menang Lawan Yen

Dolar AS. Foto: Freepik.

Dolar AS Jeblok, Tapi Masih Menang Lawan Yen

Husen Miftahudin • 9 September 2025 08:26

New York: Dolar Amerika Serikat (AS) memperpanjang penurunannya pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), menyusul lemahnya laporan pekerjaan AS yang dirilis pada Jumat lalu.
 
Laporan tersebut hampir mengukuhkan pemotongan suku bunga Fed bulan ini, bahkan ketika yen melemah setelah Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba mengumumkan pengunduran dirinya pada akhir pekan.
 
Mengutip Xinhua, Selasa, 9 September 2025, indeks dolar, yang mengukur nilai tukar greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,32 persen menjadi 97,454.
 
Pada akhir perdagangan New York, euro menguat menjadi USD1,1761 dari USD1,1719 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi USD1,3553 dari USD1,3509 pada sesi sebelumnya.
 
Dolar AS dibeli 147,46 yen Jepang, lebih tinggi dari 147,36 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS melemah menjadi 0,7933 franc Swiss dari 0,7982 franc Swiss.
 
Mata uang Negeri Paman Sam itu juga turun menjadi 1,3814 dolar Kanada dari 1,3848 dolar Kanada. Dolar AS juga melemah menjadi 9,3586 kronor Swedia dari 9,3851 kronor Swedia.
 

Baca juga: Yen Ambruk setelah PM Jepang Shigeru Ishiba Mundur


(Dolar AS. Foto: Freepik)
 

Yen terpuruk

 
Di Jepang, pengunduran Ishiba pada Minggu mengawali periode ketidakpastian kebijakan yang berpotensi panjang bagi ekonomi terbesar keempat di dunia itu, negara industri yang paling banyak berutang.
 
Hal itu mendorong yen melemah secara keseluruhan dan pada pertengahan perdagangan pagi. Dolar hanya naik 0,2 persen terhadap mata uang Jepang pada 147,695, setelah naik sebanyak 0,8 persen pada hari itu.
 
Namun perhatian pasar tetap tertuju pada dolar AS setelah guncangan data penggajian non-pertanian pada Jumat yang memperkuat ekspektasi Federal Reserve akan melanjutkan pemotongan suku bunga pada pertemuan kebijakan akhir bulan ini.
 
Penggerak utama dolar/yen bukanlah politik Jepang, atau suku bunga Jepang. Melainkan suku bunga AS, dan dengan pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin sebesar sekitar 10 persen, dolar sedang melemah.
 
Menurut estimasi LSEG, kontrak berjangka dana Fed memperkirakan peluang 90 persen terjadinya pemotongan suku bunga standar sebesar 25 basis poin bulan ini dan peluang 10 persen terjadinya penurunan suku bunga sebesar 50 bp.
 
Adapun, laporan penggajian nonpertanian menunjukkan pertumbuhan pekerjaan AS anjlok pada Agustus dan tingkat pengangguran meningkat ke level tertinggi hampir empat tahun sebesar 4,3 persen.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)