Kasus DBD di Sejumlah Daerah di Jawa Tengah Meningkat

RSUD RAA Soewondo Pati di Jalan Pati-Tayu, Kabupaten Pati mujsi dibanjiri pasien DBD

Kasus DBD di Sejumlah Daerah di Jawa Tengah Meningkat

Akhmad Safuan • 16 November 2024 12:59

Semarang: Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di sejumlah daerah di Jawa Tengah mulai meningkat memasuki musim hujan. Warga diminta mewaspadai dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Pemantauan Media Indonesia Sabtu, 16 November 2024, ratusan pasien DBD hingga saat ini masih dirawat di rumah sakit sejumlah daerah di Jawa Tengah yakni Blora, Pati, dan Grobogan. Bahkan jumlah pasien akibat gigitan nyamuk aedes aegypti cenderung meningkat memasuki musim hujan di bulan November ini.

RSUD dr R Soetijono Blora bahkan kewalahan akibat dibanjiri pasien DBD yang mencapai 100 orang per hari. Rumah sakit lain di daerah itu seperti RSUD Samin Surosentiko dan RS Bhayangkara Blora juga mulai didatangi pasien serupa.

"Selama Januari-Oktober ada 9 meninggal akibat DBD," kata Kepala Dinas Kesehatan Blora Edi Hidayat, Sabtu.

Kasus DBD di Kabupaten Blora, ungkap Edi Hidayat, kini mencapai 267 kasus dan sebanyak 80 persennya mengalami Dengue Shock Syndrome (DSS) atau komplikasi dari infeksi demam berdarah dengue yang sudah parah. 
 

Baca juga: Terjadi 1.720 Kasus DBD di Cianjur, 10 Orang Meninggal

"Musim hujan rentan menjadi penyebab peningkatan kasus DBD, sehingga diminta masyarakat waspada," imbuhnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati Aviani Tritanti Venusia mengatakan kasus DBD di daerah mengalami peningkatan drastis dibandingkan sebelumnya. Pada November ini terdapat 566 kasus dengan empat orang di antaranya berusia 7-13 tahun meninggal dunia, terbanyak di Margoyoso 80 kasus, Teangkil 67 kasus, dan Tayu 46 kasus.

Dibandingkan periode yang sama pada 2023, lanjut Aviani Tritanti Venusia, jumlah tersebut meningkat drastis. Pada periode tersebut jumlah pasien DBD  tercatat 424 kasus. Masyarakat pun didorong untuk meningkatkan gerakan PSN guna mencegah semakin tingginya kasus akibat gigitan nyamuk aedes aegypti.

Meningkatnya kasus DBD juga terjadi di Kabupaten Grobogan, bahkan menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Grobogan, Djatmiko, selama periode Januari-Oktober terdapat 19 warga meninggal akibat virus dibawa nyamuk aedes aegypti tersebut.

"Pada bulan November ini belum ada laporan korban DBD meninggal, namun berdasarkan catatan di rumah sakit selama tahun 2024 terdapat 2.829 laporan yakni Demam Dengue (DD) 1.352 kasus, DBD 1.028 kasus dan Dengue Shock Syndrome (DSS) sebanyak 33 kasus,” jelasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)