Masih Belum Bisa Tandingi Dolar AS, Rupiah Melemah 0,14%

Jakarta: Nilai tukar rupiah (kurs rupiah) masih ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Mengacu Bloomberg, Jumat, 26 April 2024, rupiah melemah 0,14 persen atau 22,5 poin menjadi Rp16.210 per USD.

Sementara berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah melemah 36 poin atau 0,22 persen menjadi Rp16.220 per USD pada penutupan perdagangan hari ini.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan indeks dolar AS masih menguat disokong oleh data ekonomi Amerika.

Departemen Perdagangan melaporkan Produk Domestik Bruto AS tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 1,6 persen pada periode Januari-Maret. Namun, lebih lambat dari tingkat pertumbuhan 2,4 persen yang diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Laporan tersebut juga menunjukkan inflasi yang diukur dengan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti naik 3,7 persen pada kuartal pertama, melampaui perkiraan kenaikan 3,4 persen.
 

Baca juga:  Rentetan Pelemahan Rupiah Berdampak Buruk ke Dunia Usaha

Kejutan inflasi

Kejutan inflasi menempatkan fokus yang lebih besar dari biasanya pada rilis data indeks harga PCE untuk Maret pada Jumat.

"Indeks PCE, dan indeks PCE inti yang memperhitungkan harga pangan dan energi merupakan salah satu ukuran paling penting yang digunakan oleh The Fed dalam mengukur perilaku harga," ucap dia.

Inflasi masih tersebut berada di atas target inflasi bank sentral AS sebesar dua persen.

Sementara dari sisi internal, lanjut Ibrahim, Menteri Keuangan (Kemenkeu) Sri Mulyani mengatakan, kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terjaga dalam posisi surplus hingga Maret 2024. Posisi total dari APBN masih surplus Rp8,1 triliun atau 0,04 persen dari GDP.

"APBN hingga Maret atau satu kuartal terlihat positif meskipun tetap waspada karena kondisi geopolitik meningkat," ujar dia.