Ruang Rapat Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez
Fachri Audhia Hafiez • 15 November 2023 11:48
Jakarta: Polri menggelar tiga operasi terkait pengamanan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Sebagian kegiatan itu sudah berjalan.
"Ada tiga operasi yang dijalankan oleh Polri mulai tanggal 19 Oktober 2023 sampai dengan 21 Oktober 2024, selama 222 hari. Mulai dari tahap pendaftaran capres dan cawapres, sampai dengan pengucapan sumpah janji presiden dan wakil presiden," kata Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Mohammad Fadil Imran di Ruang Rapat Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Rabu, 15 November 2023.
Tiga upaya pengamanan itu meliputi operasi nusantara cooling system. Operasi ini mendeteksi penyelidikan, pengamanan tertutup, penggalanganan intelijen dan penggalangan eskalasi pada potensi sampai dengan ambang gangguan.
"Kedua operasi Mantap Brata, operasi Mantap Brata adalah operasi pengamanan ambang gangguan dan gangguan nyata dalam pemilu serentak tahun 2023-2024," ujar Fadil
Kemudian yang ketiga adalah operasi kontingensi. Penanganan operasi kontingensi ini bertujuan kepada penanganan gangguan nyata.
"Bersifat kontingensi yang disebabkan oleh konflik sosial bencana alam dan terorisme," jelas Fadil.
Terkait kerawanan kontijensi, Polri disebut telah menyiapkan 25 ribu personel pasukan Brimob. Kemudian, 4.756 pasukan Dalmas Nusantara dan 115 personel Densus 88 Antiteror.
"Terdapat pula 2.184 personel yang menjadi power on hand Kapolri sebagai penanganan kontijensi yaitu Aman Nusa I berisi tentang konflik sosial, kedua aman Nusa II berisi penanganan bencana alam, dan ketiga Aman Nusa II berisi tentang penanganan terorisme," ucap Fadil.