Pakar Sebut Sistem Pemilu di Indonesia Perlu Diperbaiki

Dosen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Andalas Feri Amsari. MI/Rommy Pujianto

Pakar Sebut Sistem Pemilu di Indonesia Perlu Diperbaiki

Vania Liu • 26 November 2024 17:02

Jakarta: Pakar hukum tata negara Feri Amsari menyebut sistem Pemilu di Indonesia banyak yang perlu diperbaiki. Feri mengungkapkan, hal ini bisa dilihat dari banyaknya pejabat negara yang memakai fasilitas negara untuk kepentingan pribadi.

"Selama masa tenang pilkada, kami tak melarang jika memang pertemuan secara politik. Tetapi, yang bermasalah jika pemakaian fasilitas negara untuk pribadi. Nah, itulah mengapa sistem Pemilu harus diubah," ujar Feri di Jakarta Selatan, Selasa 26 November 2024.

Feri mengatakan pertemuan antara paslon dengan beberapa tokoh untuk silaturahmi sah-sah saja. Oleh karena itu menurutnya, tidak ada yang namanya masa tenang selama Pilkada.
 

Baca juga: Bawaslu Diminta Tegakkan Keadilan dalam Pilkada 2024


Sebaliknya, tidak etis jika ada dukungan khusus yang diberikan oleh pejabat negara terhadap paslon tertentu. Karena, usai dukungan tersebut, menurut Feri, para pejabat negara itu akan menggunakan fasilitas negara untuk melindungi diri dari serangan-serangan.

Sebelumnya, Feri sempat meminta Bawaslu untuk menegakkan keadilan dalam Pilkada 2024. Ia sempat menyebut adanya potensi kecurangan dalam Pilkada 2024.

Feri mengatakan adanya beberapa pejabat negara secara terang-terangan mendukung salah satu paslon cagub-cawagub. Contohnya, para pejabat negara tersebut terlihat ikut dalam kegiatan kampanye beberapa paslon cagub-cawagub.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)