Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam forum bertajuk "1 Tahun Prabowo–Gibran: Optimism on 8% Economic Growth". Foto: Duta Erlangga/MTVN
Husen Miftahudin • 16 October 2025 09:46
Jakarta: Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menegaskan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bertugas untuk mewujudkan mimpi Presiden Prabowo Subianto menciptakan pertumbuhan ekonomi sebesar delapan persen.
Lewat pengelolaan anggaran, APBN membantu mendorong keberhasilan program-program prioritas nasional seperti Makan Bergizi Gratis, Koperasi Desa Merah Putih, hingga Kampung Nelayan.
"Dengan adanya Asta Cita program prioritas, seperti Makan Bergizi Gratis dan yang lainnya, ini adalah tugasnya APBN. Kemudian APBN kita kelola dan harus tumbuh fleksibel. Dia menjadi alat untuk mencapai pertumbuhan ekonomi (delapan persen) ini," ungkap Suahasil dalam forum bertajuk "1 Tahun Prabowo–Gibran: Optimism on 8% Economic Growth" di JS Luwansa Hotel & Convention Center, Jakarta, Kamis, 16 Oktober 2025.
Suahasil menyampaikan APBN juga ikut melakukan pengelolaan terhadap pemerintahan baru. Salah satunya adalah pengelolaan terhadap adanya kementerian atau lembaga baru, penggabungan kementerian, hingga pemecahan kementerian.
"Kita mendapat arahan untuk melakukan refokusing anggran supaya semua topik ketahanan pangan, ketahanan energi, dan lain-lain berjalan mulus," papar Suahasil.
"Kita juga melakukan refokusing, menyediakan anggaran untuk Makan Bergizi Gratis, bikin Koperasi Desa Merah Putih, dan lain-lain. Berbagai program yang sudah jalan dan yang baru, itu semua diserap oleh APBN," tegas dia menambahkan.
Metro TV menggelar Forum bertajuk "1 Tahun Prabowo–Gibran: Optimism on 8% Economic Growth. Foto: Metrotvnews.com/Duta.
Acara "1 Tahun Prabowo–Gibran: Optimism on 8% Economic Growth" ini dihadirkan sebagai wadah diskusi strategis untuk menelaah capaian, tantangan, dan langkah konkret menuju target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada 2029 sesuai yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.
Sejak awal masa pemerintahan, Prabowo-Gibran menempatkan pertumbuhan ekonomi sebagai prioritas utama. Sejumlah kebijakan telah difokuskan pada percepatan hilirisasi industri, penguatan sumber daya manusia, peningkatan investasi, transformasi digital, penguatan UMKM dan koperasi, industri kreatif, serta ketahanan pangan.
Namun, perjalanan menuju pertumbuhan ekonomi 8 persen bukanlah perkara mudah. Fluktuasi global, tantangan ekspor-impor, serta dinamika investasi menjadi faktor yang harus diantisipasi secara strategis. Melalui forum ini, berbagai pemangku kepentingan akan membahas langkah-langkah taktis untuk menjawab tantangan tersebut.