Siap-siap! Besok Rupiah Bakal Tembus ke Level Rp16.100-an

Rupiah. Foto: Metrotvnews.com/Husen.

Siap-siap! Besok Rupiah Bakal Tembus ke Level Rp16.100-an

Husen Miftahudin • 25 May 2025 12:41

Jakarta: Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah bakal berada di rentang Rp16.140 per USD hingga Rp16.220 per USD pada perdagangan Senin (26/5).

"Perdagangan Senin depan, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat," ujar Ibrahim dikutip dari keterangan tertulis yang diterima, Minggu, 25 Mei 2025.

Diketahui, nilai tukar rupiah ditutup menguat pada level Rp16.217 per USD pada perdagangan Jumat (23/5). Rupiah menguat 110 poin dari penutupan sebelumnya di level Rp 16.327 per USD.

Ia menjelaskan, sejumlah sentimen global dan domestik akan memengaruhi pergerakan rupiah awal pekan depan. Dari luar negeri misalnya, keputusan Parlemen AS meloloskan Rancangan Undang-Undang Pemotongan Pajak menjadi salah satu penyebab pelemahan dolar.

"One Big Beautiful Bill, diproyeksikan akan menambah sekitar USD3,8 triliun pada utang nasional selama dekade berikutnya. Hal ini menyusul penurunan peringkat kredit negara bagian AS dari Aaa menjadi Aa1 oleh Moody's baru-baru ini, dengan alasan meningkatnya tingkat utang," papar Ibrahim.

Faktor lainnya yang menjadi pelemahan dolar dipengaruhi oleh sikap para negosiator perdagangan AS yang mendesak Uni Eropa untuk mengurangi tarif sepihak atas barang-barang impor. Mereka menyatakan, negara-negara dalam blok itu tidak bisa mengikuti perundingan untuk menghindari tarif resiprokal tambahan sebesar 20 persen.
 

Baca juga: Ramalan Ekonomi di Semester II: Global Melambat 2,6% hingga Rupiah Sentuh Rp15 Ribu


(Ilustrasi kurs rupiah terhadap dolar AS. Foto: MI/Susanto)
 

Uang beredar tumbuh 5,2%


Sementara dari dalam negeri, Ibrahim menilai penguatan rupiah dipengaruhi pertumbuhan uang beredar (M2) sebesar 5,2 persen secara year on year pada April 2025. Adapun pertumbuhan M2 pada bulan sebelumnya sebesar 6,1 persen tercatat Rp9.390,0 triliun.

Dirinya juga menyoroti pertumbuhan ekonomi lain seperti penyaluran kredit sebesar 8,5 pesen secara year on year pada April 2025. Selain itu juga, tagihan bersih kepada pemerintah pusat yang mengalami kontraksi sebesar 21 persen secara year on year dimana sebelumnya mengalami penurunan sebesar 8,7 persen.

"Kemudian juga pertumbuhan aktiva luar negeri sebesar 3,6 persen setelah pada Maret 2025 bergerak 6,0 persen menjadi faktor penguat dari rupiah itu sendiri," papar Ibrahim.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)