Pemerasan Noel Ebenezer, 2 Orang Dapat Setoran Bulanan Rp400 Juta

Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap dua orang yakni FAH dan HR, mendapat setoran mingguan terkait pemerasan pengurusan sertifikat keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Mereka merupakan komplotan dalam kasus pemerasan, yang melibatkan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel 'Noel' Ebenezer.

"Saudara FAH dan saudari HR sebesar Rp50 juta per minggu," kata Ketua KPK Setyo Budiyanto di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat, 22 Agustus 2025.

Dalam sebulan, keduanya mendapat setoran Rp400 juta, dengan rincian Rp200 juta untuk FAH dan Rp200 juta untuk HR. Setyo menyebut uang hasil pemerasan dalam kasus ini mencapai Rp81 miliar. Praktik kotor itu terjadi dari kurun waktu 2019-2025.
 

Baca: 22 Kendaraan hingga USD2.201 Jadi Bukti KPK Cokok Noel Ebenezer

Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer alias Noel (IEG) juga kecipratan uang pemerasan terkait kasus ini. Noel mengantongi Rp3 miliar.

"IEG sebesar Rp3 miliar pada Desember 2024," ucap Setyo.

Menurut Setyo, Direktur Bina Kelembagaan Hery Sutanto (HS) mendapat Rp1,5 miliar atas kasus pemerasan ini. Dana itu dikumpulkan dari 2021 sampai 2024.

"Serta saudara CFH (Sesditjen Binwasnaker dan K3 Chairul Fadhly Harahap) berupa satu unit kendaraan roda empat," ucap Setyo.

KPK menetapkan sebelas tersangka dalam kasus ini. Mereka yakni Wamenaker Immanuel Ebenezer alias Noel, Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personil K3 Irvian Bobby Mahendro, Koordinator Bidang Pengujian dan Evaluasi Kompetensi Keselamatan Kerja Gerry Aditya Herwanto Putra, Sub Koordinator Keselamatan Kerja Ditjen Bina K3 Subhan, dan Sub Koordinator Kemitraan dan Personel Kesehatan Kerja Anita Kusumawati.

Lalu, Ditjen Binwasnaker dan K3 Fahrurozi, Direktur Bina Kelembagaan Hery Sutanto, Subkoordinator Sekarsari Kartika Putri, Koordinator Supriadi, dan dua pihak PT KEM Indonesia Temurila serta Miki Mahfud.