Kepala Barantin Sahat Manaor Panggabean. Foto: Metro TV/Yurike
Yurike • 22 April 2025 17:37
Jakarta: Kemacetan horor yang terjadi di Jakarta Utara akibat antrean dan membludaknya volume truk di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok pada Rabu, 16 April hingga Jumat, 18 April 2025 diklaim tak berpengaruh pada layanan Badan Karantina Indonesia (Barantin).
Kepala Barantin Sahat Manaor Panggabean mengatakan kemacetan tak pengaruhi layanannya lantaran pihaknya bertugas di border, bukan pada bagian luar pelabuhan. Pengecekan dilakukan sebelum barang-barang yang tiba di Tanjung Priok itu keluar dari kawasan pabean.
"Kalau karantina itu tidak masuk ke sana ya (tidak terdampak) karena kita memastikan bahwa barang yang masuk ke Indonesia itu sehat, bebas penyakit, kita periksa di laboratorium kita," kata Sahat saat ditemui di Gedung Pelindo Regional II Jakarta Utara, Selasa, 22 April 2025.
Barantin merupakan layanan untuk memastikan barang-barang atau komoditas yang masuk ke Indonesia dalam kondisi aman dan baik sebelum didistribusikan. Seperti pengiriman hewan, produk olahan, ikan dan bibit tanaman.
Kemacetan parah terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok hingga ke jalan sekitar lokasi pelabuhan. Titik utama kemacetan terjadi di NPCT 1 yang disebabkan peningkatan volume kendaraan yang melakukan kegiatan receiving delivery petikemas, dan dipastikan kegiatan bongkar muat berjalan lancar serta tidak terjadi permasalahan sistem di Gate Pelabuhan maupun di Terminal Petikemas Pelabuhan Priok.
Baca juga: Macet Parah di Tanjung Priok, Importir Rugi Besar |