Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Suyudi Ario Seto menggelar konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Hendrik Simorangkir • 2 December 2025 17:41
Tangerang: Gembong narkoba jenis sabu-sabu, Dewi Astutik yang ditangkap di Sihanoukville, Kamboja, merupakan seorang perekrut dari jaringan perdagangan narkotika Asia-Afrika. Buronan internasional yang juga masuk daftar pencarian orang (DPO) Korea Selatan ini ditangkap bersama seorang pria di area lobi hotel.
“Dewi merupakan rekrutmen dari jaringan perdagangan narkotika Asia Afrika dan juga menjadi DPO (daftar pencarian orang) dari negara Korea Selatan,” ujar Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol. Suyudi Ario Seto di Bandara Soetta, Selasa, 2 Desember 2025.
Penangkapan aktor utama penyelundupan dua ton sabu senilai Rp5 triliun itu terjadi pada Senin, 1 Desember 2025. “Tersangka ditangkap berada dalam kendaraan Toyota Prius berwarna putih, usai keluar dari salah satu hotel di Sihanoukville, Kamboja. Saat itu target berhasil ditangkap ketika sedang bersama dengan seorang laki-laki,” jelas Suyudi.
Saat penangkapan, tim langsung melakukan verifikasi dan klarifikasi fisik untuk memastikan identitas Dewi Astutik. “Target kita amankan tanpa perlawanan dan cukup kooperatif dan laki-laki yang bersangkutan saat ini masih dilakukan pendalaman,” kata Suyudi.
Suyudi menambahkan, Dewi Astutik masuk dalam jaringan Golden Triangle dan Golden Crescent. Berdasarkan hasil analisis, selain Dewi terdapat nama lainnya seperti Freddy Pratama yang mendominasi jaringan kedua kawasan tersebut.
“Kesulitan penangkapannya karena yang bersangkutan ini bagian dari jaringan internasional yang selama ini pindah dari negara ke negara lain. Dan akhirnya kami berhasil menangkapnya di Kamboja,” ungkap Suyudi.
Gembong narkoba jenis sabu-sabu, Dewi Astutik yang ditangkap di Sihanoukville, Kamboja