Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad, dalam Training of Facilitator (ToF) Pembinaan Lembaga Zakat dan Wakaf di Jakarta. Dok. Kemenag
Achmad Zulfikar Fazli • 18 March 2025 15:52
Jakarta: Kementerian Agama (Kemenag) menargetkan pengumpulan zakat nasional meningkat 10 persen pada 2025. Total zakat yang terkumpul baru sebesar Rp42 triliun, masih jauh dari potensi maksimal yang diperkirakan lebih dari Rp327 triliun.
Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad, dalam Training of Facilitator (ToF) Pembinaan Lembaga Zakat dan Wakaf di Jakarta. Dia mengatakan peningkatan pengumpulan zakat harus menjadi agenda bersama demi memperkuat kontribusi zakat dalam pengentasan kemiskinan dan kesejahteraan umat.
“Kita harus memiliki semangat yang lebih kuat dalam meningkatkan pengumpulan zakat. Tahun ini, kita targetkan kenaikan minimal 10 persen dari angka sebelumnya,” ujar Abu, Jakarta, Selasa, 18 Maret 2025.
Menurut dia, optimalisasi zakat tidak hanya berfokus pada jumlah yang terkumpul, tetapi efektivitas distribusinya. Dia menekankan pentingnya penggunaan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai acuan dalam penyaluran zakat agar lebih tepat sasaran dan tidak tumpang tindih dengan bantuan sosial lainnya.
“Dengan DTSEN, kita bisa memastikan zakat benar-benar sampai kepada mereka yang berhak, tanpa terjadi tumpang tindih dengan program bantuan pemerintah lainnya,” jelas dia.
Baca Juga:
Komitmen Zakat, BSI Rogoh Rp4,5 Miliar untuk Santunan Ribuan Anak Yatim |
Baca Juga:
Kapan Waktu Terbaik Membayar Zakat Fitrah? Ini Penjelasannya |