Kasus Korupsi Iklan di BJB, KPK Usut Pengadaan Jasa Agensi

Gedung KPK. Foto: Metrotvnews.com/Fachri Audhia Hafiez

Kasus Korupsi Iklan di BJB, KPK Usut Pengadaan Jasa Agensi

Candra Yuri Nuralam • 18 November 2025 21:16

Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa dua saksi dalam kasus dugaan rasuah dalam pengadaan iklan di PT Bank BJB, hari ini, 18 November 2025. Para saksi diminta menjelaskan soal proses pengadaan jasa agensi di BJB.

“Dalam perkara ini, penyidik masih terus mendalami proses-proses dalam pengadaan jasa agensi,” kata juru bicara KPK Budi Prasetyo melalui keterangan tertulis, Selasa, 18 November 2025.
 


Dua saksi itu merupakan pegawai dari Divisi Umum Rizal Zainal Abidin (RZA) dan Lingga Amelia (LA). Budi enggan memerinci jawaban mereka saat diperiksa penyidik.

“Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK,” ucap Budi.

KPK menetapkan lima tersangka dalam kasus ini, yakni, Eks Dirut BJB Yuddy Renaldi, Divisi Corsec BJB Widi Hartono, Pengendali Agensi Antedja Muliatana dan Cakrawala Kreasi Mandiri Ikin Asikin Dulmanan, Pengendali Agensi BSC Advertising dan WSBE Suhendrik, dan Pengendali Agensi CKMB dan CKSB Sophan Jaya Kusuma.

KPK sudah menggeledah sejumlah lokasi terkait kasus ini. Salah satunya yakni rumah mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

KPK menyita sejumlah dokumen terkait kasus ini dari rumah Ridwan Kamil. Selain itu, penyidik juga menggeledah Kantor BJB di Bandung.


Juru bicara KPK Budi Prasetyo. Foto: Metrotvnews.com/Candra Yuri Nuralam.

Kasus ini membuat negara merugi Rp222 miliar. Tindakan rasuah ini berlangsung pada 2021 sampai 2023. BJB sejatinya menyiapkan dana Rp409 miliar untuk penayangan iklan di media TV, cetak, dan online.

Ada enam perusahaan yang diguyur uang dari pengadaan iklan ini. Rinciannya yakni, PT CKMB sebesar Rp41 miliar, PT CKSB Rp105 miliar, PT AM Rp99 miliar, PT CKM Rp81 miliar, PT BSCA Rp33 miliar, dan PT WSBE Rp49 miliar.

KPK menyebut penunjukan agensi tidak dilakukan berdasarkan ketentuan pengadaan barang dan jasa yang berlaku. Lembaga Antirasuah mengendus adanya selisih pembayaran yang membuat negara merugi lebih dari dua ratus miliar rupiah.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fachri Audhia Hafiez)