Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat (Rerie). Foto: Istimewa.
Anggi Tondi Martaon • 19 August 2025 14:53
Jakarta: Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat (Rerie) mendorong penerapan pendidikan yang lebih inklusif. Hal itu dinilai sebagai salah satu kunci utama dalam menjawab berbagai tantangan global saat ini.
"Pendidikan yang lebih inklusif harus dikedepankan untuk menghadapi berbagai tantangan saat ini, mulai dari kesenjangan sosial hingga disrupsi teknologi yang terjadi," kata Rerie melalui keterangan tertulis, Selasa, 19 Agustus 2025.
Secara umum, pendidikan inklusif adalah sistem pendidikan yang memastikan semua individu tanpa terkecuali, termasuk anak berkebutuhan khusus, kelompok marginal, dan mereka yang terdampak konflik, memiliki kesempatan belajar yang setara.
Data UNESCO pada 2024 mencatat 258 juta anak dan remaja di seluruh dunia belum memiliki akses pendidikan yang layak. Hanya 17 persen negara yang memiliki sistem pendidikan inklusif yang mengakomodasi penyandang disabilitas.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berpendapat, Pemerintah harus memperkuat regulasi dan alokasi anggaran untuk pendidikan. Serta memastikan 20 persen APBN benar-benar didedikasikan untuk pendidikan.
Baca juga:
Kemendikdasmen Diyakini Menyiapkan Ruang Setara bagi Semua Lembaga Pendidikan |