Kenaikan Harga Emas Dunia 'Unstoppable', Cetak Rekor Baru Lagi!

Emas batangan. Foto: dok MIND ID.

Kenaikan Harga Emas Dunia 'Unstoppable', Cetak Rekor Baru Lagi!

Husen Miftahudin • 10 September 2025 08:59

Chicago: Harga emas dunia melonjak ke ketinggian yang belum pernah terjadi sebelumnya pada perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB), menembus batas USD3.650 untuk pertama kalinya dalam sejarah karena antisipasi pemotongan suku bunga Federal Reserve bulan ini memicu permintaan untuk logam mulia tersebut.
 
Mengutip Yahoo Finance, Rabu, 10 September 2025, harga emas berjangka naik 0,3 persen menjadi USD3.687,30 per ons. Sementara harga spot emas naik lebih dari satu persen menjadi USD3.647,53 per troy ons, setelah mencapai rekor tertinggi USD3.659,10 di awal sesi.
 
Reli emas terjadi di tengah meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS. Para pedagang memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Fed mendatang sebesar 89,4 persen, menurut perangkat FedWatch CME Group. Terdapat pula peluang penurunan suku bunga yang lebih agresif sebesar 50 basis poin sebesar 10,6 persen.
 
Harga emas telah meningkat lebih dari dua kali lipat dalam tiga tahun terakhir, didorong oleh peningkatan risiko geopolitik, ekonomi, dan perdagangan, yang semuanya telah memacu permintaan terhadap aset safe haven.
 

Baca juga: Reli Emas Berlanjut, Pasar Optimis Fed Pangkas Suku Bunga di September


(Ilustrasi pergerakan harga emas. Foto: dok Bappebti)
 

Makin bersinar di tengah kekhawatiran independensi Fed

 
Logam mulia ini juga diuntungkan oleh kritik vokal Presiden AS Donald Trump terhadap The Fed, yang telah menimbulkan kekhawatiran tentang independensi bank sentral tersebut. Trump baru-baru ini berjanji untuk segera mendorong Fed menurunkan suku bunga lebih lanjut untuk merangsang perekonomian.
 
Menambah ketidakpastian, investor sedang menunggu keputusan bersejarah tentang apakah Trump memiliki dasar hukum untuk memberhentikan anggota dewan Federal Reserve Lisa Cook, yang berpotensi membuka jalan bagi pengangkatan baru yang lebih simpatik terhadap pelonggaran kebijakan moneter.
 
Seiring pelonggaran kebijakan moneter oleh bank sentral dan suku bunga tetap rendah, emas menjadi lebih menarik karena statusnya sebagai aset non-imbal hasil. Suku bunga yang lebih rendah juga membebani dolar AS dan imbal hasil obligasi, menjadikan emas batangan sebagai investasi yang lebih menarik.
 
Goldman Sachs mengatakan harga emas dapat melonjak hingga USD5.000 per ons jika independensi Federal Reserve dipertanyakan dan investor mengalihkan sebagian kepemilikan Treasury mereka ke logam mulia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)