Wali Kota Batu periode 2025-2030, Nurochman. Dokumentasi/ Pemkot Batu
Daviq Umar Al Faruq • 20 February 2025 10:03
Batu: Nurochman resmi dilantik menjadi Wali Kota Batu periode 2025-2030 di Istana Negara, Jakarta hari ini, Kamis, 20 Februari 2025. Selama lima tahun memimpin Kota Wisata Batu (KWB), Nurochman bakal didampingi oleh Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto.
Nur-Heli ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu terpilih setelah mendapatkan suara tertinggi pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Total ada 65.684 suara yang diperoleh pasangan nomor urut 1 itu dari tiga kecamatan di Kota Batu.
Sejak awal Nurochman memang bukanlah sosok asing dalam peta politik Kota Batu. Bahkan, namanya telah mencuat dalam berbagai survei sebagai kandidat kuat Wali Kota Batu.
Hebatnya lagi ia mampu mengalahkan Kris Dayanti (KD) pada Pilkada Kota Batu 2024, yang namanya telah populer sebagai diva sekaligus politisi PDIP. Lantas, siapakah sebenarnya sosok Nurochman ini?
Nurochman merupakan putra daerah asli Desa Sumberejo, Kecamatan Batu, Kota Batu. Daerah yang terletak di kaki Gunung Banyak ini menjadi tempatnya tumbuh dan berkembang.
Pria kelahiran 7 Maret 1969 di Kota Malang ini berasal dari keluarga sederhana. Ia mengawali karirnya sebagai seorang karyawan tukang sapu di Hotel Victory Kota Batu pada tahun 1995.
?Selama sembilan tahun bekerja di hotel tersebut, Cak Nur berhasil menduduki posisi ketua serikat pekerja. Pengalaman Cak Nur tidak hanya berhenti di dunia perhotelan. Pada tahun 2004, ia memutuskan untuk terjun ke dunia wirausaha.
?Usaha yang dipilihnya adalah pengelolaan sayuran organik dan budidaya jamur tiram putih. Sayangnya, Cak Nur tidak bertahan lama di dunia wirausaha, hanya sekitar tiga tahun. Namun pengalaman ini memberikan pengetahuan berharga tentang pentingnya ketahanan pangan.
Suami dari Siti Fauziyah ini juga pernah menjadi pegawai di Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) Kota Batu selama lima tahun. Dalam kurun waktu itu ia mendapat wawasan mendalam tentang perencanaan kebijakan pemerintah daerah.
"Menjadi staf di Bapeda adalah pengalaman berharga bagi saya. Seperti kuliah jurusan pemerintahan, karena di Bapeda saya bisa mengetahui dan memahami bagaimana merumuskan serta melakukan perencanaan kebijakan pemerintah daerah," kata Cak Nur, beberapa waktu lalu.
Setelah itu, pada 2006 hingga 2007, Cak Nur sempat menjabat sebagai Penjabat Kepala Desa Sumberejo. Posisi ini ia dapatkan berkat keaktifannya dalam berbagai organisasi kemasyarakatan.
?Sejak 1991, pria berusia 55 tahun ini memang aktif berorganisasi. Dimulai dari menjadi anggota KNPI Kota Batu, Sekretaris PC IPNU Kota Batu dari tahun 1993-1997. Kemudian menjadi bagian BPD Sumberejo selama setahun dari 2006-2007. Setelah itu ia mulai terjun ke dunia politik.
Saat berkecimpung di dunia politik, Cak Nur memilih Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Batu. Saat itu ia langsung mendapatkan posisi Sekretaris DPAC PKB Kota Batu sejak 2004-2009.
?"Tahun 2009 adalah masa sulit bagi PKB Kota Batu, tidak ada satu pun kursi legislatif yang diraih pada Pemilu saat itu, dan kondisi partai bisa diibaratkan sebagai perahu rusak yang hampir karam," kenang alumni Universitas Islam Malang ini.
?Cak Nur mengenang masa sulit pada 2009, ketika PKB tidak memenangkan satu pun kursi legislatif. Namun, dengan strategi komunikasi yang efektif dan semangat juang yang tinggi, Cak Nur berhasil membangkitkan partai dari keterpurukan.
Pada 2010, Cak Nur dipercaya menjadi Ketua DPC PKB Kota Batu hingga saat ini. Dengan demikian, sudah 14 tahun ia memimpin PKB Kota Batu.
?"Meski menjabat sebagai ketua, saya tidak punya tim yang lengkap kala itu, kursi DPRD saja tidak ada. Kami bahkan pernah urunan untuk sekadar membiayai operasional partai. Itu semua demi menjaga eksistensi PKB di Kota Batu," kata ayah dua anak ini.
?"Bagi saya menjaga keharmonisan dan kondisi kondusif di internal partai sangat penting. Pemimpin harus bisa mengalah demi kemajuan semua pihak dan bisa menekan ego," imbuh Cak Nur.
?Kegigihannya di dunia politik mengantarkannya menjadi anggota DPRD periode 2014-2019. Saat itu, alumni SDN Sumberejo 01 ini langsung menduduki kursi jabatan Wakil Ketua II DPRD Kota Batu.
Pada periode selanjutnya, Cak Nur masih dipercaya duduk di kursi DPRD periode 2019-2024. Kepercayaan masyarakat terbukti tinggi terhadap Cak Nur, dibuktikan kedudukannya menjadi Wakil Ketua I DPRD Kota Batu.
Pada pemilihan legislatif, suara Cak Nur pun tertinggi dibandingkan dengan 29 anggota lainnya yang terpilih pada periode 2024-2029. Kini, Cak Nur mampu membuktikan eksistensi PKB di Kota Batu.
Terbukti dari keberhasilannya membawa PKB meraih suara terbanyak, mengungguli PDIP yang sebelumnya dominan di Kota Batu. Seharusnya Cak Nur menjadi ketua, namun karena terdorong ingin membangun Kota Batu, ia merelakan kursi tersebut.
?"From Zero to Hero, mungkin bisa dibilang seperti itu. PKB bisa seperti ini sebenarnya bukan karena saya, tapi peran serta semua kader," tambah lulusan MAN Malang II, Kota Batu ini.
?Dengan penuh rintangan, kini Cak Nur mampu membuktikan untuk menjadi pemimpin tidak harus berasal dari kalangan elit. Dengan dedikasi, kerja keras, dan integritasnya, Cak Nur berhasil menunjukkan bahwa ia layak untuk memimpin Kota Batu.
Cak Nur berkomitmen untuk membawa Kota Batu pada periode 2025-2030 menjadi lebih baik bersama Heli Suyanto. Komitmen itu bakal diwujudkan melalui visi 'Mbatu SAE', dengan fokus pada pengembangan yang madani, berkelanjutan, agrokreatif, terpadu, unggul, sinergis, akomodatif, dan ekologis.
?