Pimpinan Pura Mangkunegaran: Mari Sama-sama Rawat Sejarah Masa Lalu

Jakarta: Royal Dinner digelar dalam rangkaian acara ulang tahun Pura Mangkunegaran ke-268 di Taman Pracima Tuin, Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah, pada Jumat, 18 April 2025. Kegiatan ini digelar untuk publik yang ingin menyaksikan dan menikmati hidangan kerajaan dari Pracima Tuin.

Royal Dinner diselenggarakan di outdoor agar memiliki nuansa romantis di bawah sinar rembulan di malam hari. Pimpinan Pura Mangkunegaran, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X atau Gusti Bhre, menekankan pentingnya menjaga keselarasan antara tradisi dan inovasi demi masa depan kebudayaan bangsa.

"Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama menjaga keselarasan ini, dengan merawat sejarah masa lalu, menguatkan masa kini, dan tentunya membentuk masa depan,” ujar Gusti Bhre dilansir pada Sabtu, 19 April 2025.

Sementara itu, Direktur Utama Bank Permata, Meliza Musa Rusli, mengungkapkan momen ini memiliki makna mendalam karena mencerminkan warisan sejarah, kejayaan budaya, dan semangat kolaborasi antargenerasi. Dia mengatakan sebuah kehormatan besar bagi perusahaannya untuk kembali ambil bagian dalam perayaan Adeging Mangkunegaran ke-268.

“Dan bagi Permata Bank, momen ini tidak hanya merayakan warisan leluhur Mangkunegaran, tetapi juga sebagai wujud nyata dari komitmen kami dalam mendukung pelestarian budaya, pemberdayaan komunitas, dan pertumbuhan inklusif,” kata Meliza.
 

Baca Juga:  8 Bangunan Cagar Budaya yang Kaya Nilai Sejarah di Kota Bandung

Dia mengapresiasi keluarga besar Mangkunegaran serta seluruh mitra yang telah berperan dalam kesuksesan rangkaian acara istimewa tahun ini mulai dari Royal Dinner, Mangkunegaran Run, hingga Festival Makan-makan.

Direktur Sisiplus by Katadata, Andikha, menambahkan menu pada Royal Dinner tahun ini antara lain Beef Vol Anu Vent yang erinspirasi dari hidangan Prancis Vol au vent aux Pigeons. Menu ini juga pernah disajikan pada masa K.G.P.A.A. Mangkoenagoro V (1881-1896). 

“Menu pastry berisikan daging sapi ini dipanggang dengan suhu 200 derajat celsius untuk mendapatkan tekstur yang lebih lembut, dipadukan dengan saus kuning dan rempah khas Mangkunegaran yang nikmat,” jelas Andikha.

Selain itu, disajikan teh khas Mangkunegaran yang merupakan olahan teh harum dari resep temurun, memadukan kearifan lokal dengan tambahan kayu manis dan potongan jeruk menciptakan ketenangan dalam setiap tegukannya.