Ilustrasi. Foto: MI/Ramdani.
Husen Miftahudin • 23 November 2023 09:44
New York: Dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), menyusul data ekonomi yang menunjukkan penurunan lebih besar dari perkiraan dalam jumlah warga AS yang mengajukan klaim baru tunjangan pengangguran pada pekan lalu.
Melansir Xinhua, Kamis, 23 November 2023, indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,34 persen menjadi 103,9241 pada akhir perdagangan, rebound dari level terendah dalam dua setengah bulan terakhir.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim pengangguran turun 24 ribu menjadi 209 ribu, level terendah dalam lebih dari sebulan terakhir. Secara keseluruhan, 1,84 juta orang AS menerima tunjangan pengangguran pada pekan yang berakhir 11 November 2023, turun 22 ribu dari minggu sebelumnya.
"Pertumbuhan lapangan kerja tetap kuat, tingkat pengangguran secara historis masih rendah, dan dunia usaha belum mulai mengurangi jumlah tenaga kerjanya secara signifikan," kata Rubeela Farooqi, kepala ekonom AS di High Frekuensi Economics.
"Kami memperkirakan permintaan tenaga kerja akan melemah di masa depan karena dampak kebijakan moneter yang restriktif menyebar lebih luas ke seluruh perekonomian," tambah dia.
Pesanan barang tahan lama di AS turun 5,4 persen, atau USD16 miliar menjadi USD279,4 miliar pada Oktober 2023, ungkap Biro Sensus melaporkan. Namun, dolar AS tidak bereaksi banyak terhadap laporan ini.
Sementara itu, sentimen konsumen AS turun selama empat bulan berturut-turut di November 2023, menurut laporan akhir Indeks Sentimen Konsumen Michigan. Indeks berada pada 61,3, turun 2,5 poin (minus 3,9 persen) dari final Oktober 2023.
Laporan tersebut juga menunjukkan ekspektasi inflasi konsumen AS meningkat untuk bulan kedua berturut-turut di bulan November 2023.
Baca juga: Dow Jones Menguat di Tengah Keruntuhan Saham Nvidia