Kecurangan Pemilu Berlanjut Bukti Jokowi Membajak Demokrasi

Ilustrasi penghitungan surat suara di TPS. MI/Usman Iskandar.

Kecurangan Pemilu Berlanjut Bukti Jokowi Membajak Demokrasi

Theofilus Ifan Sucipto • 17 February 2024 08:51

Jakarta: Dugaan kecurangan penghitungan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 terus berlanjut. Hal itu dinilai menjadi bukti dampak negatif dari cawe-cawe Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kekuasaan Jokowi, keluarga, dan kroni-kroninya benar-benar telah membajak lembaga negara seperti MK (Mahkamah Konstitusi) dan KPU (Komisi Pemilihan Umum)," kata perwakilan Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Demokratis Halili Hasan saat dihubungi, Sabtu, 17 Februari 2024.

Halili mengatakan mereka tidak lagi memperdulikan etika, konstitusi negara, dan demokrasi. Sebaliknya, Jokowi melanggar tata pemerintahan yang bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

"Selain melanggar keadaban politik demokratis, Jokowi telah menyalahgunakan dan memobilisasi sumber daya negara," papar dia.
 

Baca juga: 

KPU Didesak Percepat Penghitungan Suara Manual



Halili menyebut Kepala Negara menggunakan aparat, program, hingga anggaran negara demi kepentingan elektoral. Hal itu merujuk pada pemenangan pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Pemilu telah dibajak rezim, saatnya menyelamatkan demokrasi Indonesia," ujar Direktur Eksekutif Setara Institute itu.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)