Rupiah Ambruk Lagi

Jakarta: Nilai tukar rupiah (kurs rupiah) terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak bisa menahan penguatannya hingga akhir perdagangan. Sehingga kembali ditutup melemah.

Mengacu data Bloomberg, Selasa, 7 November 2023, rupiah melemah 97 poin atau 0,62 persen menjadi Rp15.636 per USD. Pada pembukaan perdagangan hari ini rupiah menguat di level Rp15.574 per USD.

Sementara jika mengacu data Yahoo Finance, rupiah melemah 86 poin atau 0,55 persen menjadi Rp15.620 per USD. Pada penutupan perdagangan sebelumnya rupiah berada di level Rp15.534 per USD.

Pelemahan rupiah hari ini, dijelaskan Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi, masih tidak terlepas dari sentimen data ekonomi Amerika Serikat.

Angka inflasi negara Adidaya itu masih jauh di atas target bank sentrral yang sebesar dua persen. Hal itu membuat tren suku bunga tinggi masih akan berlangsung.
 
Baca juga: Rupiah Dibuka Naik 0,02%

Sentimen dalam negeri

Sementara itu, dari dalam negeri pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2023 mencapai 4,94 persen secara year on year (yoy). Angka itu sangat berbeda dengan prediksi pemerintah dan para ekonom sebesar 5,17 persen.

Namun pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa negara di dunia.

"Jika nilai tukar mata uang maupun suku bunga Amerika Serikat masih tinggi, maka akan mempengaruhi banyak negara. Bahkan akibat dari hal ini, banyak negara yang kemudian merevisi proyeksi pertumbuhan ekonominya pada 2024," kata Ibrahim.

Untuk perdagangan besok, Ibrahim memprediksi mata uang rupiah akan kembali bergerak fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp15.620-Rp15.690 per USD.