Ilustrasi. Foto: MI
Annisa Ayu Artanti • 16 April 2024 09:56
Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terpantau melemah tajam. Posisi rupiah terhadap dolar AS tembus Rp16 ribu per USD setelah libur panjang Idulfitri.
Melansir data Yahoo Finance, Selasa, 16 April 2024, rupiah merosot 270 poin atau 1,71 persen menjadi Rp16.109 per USD. Sebelumnya pada penutupan perdagangan 5 April 2024, rupiah masih pada posisi Rp15.839 per USD.
Rupiah diperkirakan akan bergerak di level Rp16.099 per USD hingga Rp16.109 per USD.
Sementara itu, mengacu data Bloomberg, rupiah pagi ini merosot 294,5 poin atau 1,86 persen menuju level Rp16.142,5 per USD.
Adapun sejak 9 April 2020, posisi terdalam pelemahan rupiah berada di kisaran Rp15.880 per USD.
Sinyal beragam pascarilis data PPI
Melansir FX Empire, performa dolar AS beragam terhadap mata uang-mata uang utama menjadi titik fokus penting bagi para
trader, terutama setelah data harga produsen AS terbaru.
Angka PPI Maret yang lebih rendah dari perkiraan menunjukkan meredanya kekhawatiran inflasi, yang berdampak pada potensi pergeseran kebijakan Federal Reserve.
Pada pukul 14:27 WIB, indeks dolar AS berjangka diperdagangkan pada 105,150, naik 0,120 atau +0,11 persen.
PPI Maret
Indeks harga produsen Maret naik tipis 0,2 persen di bawah ekspektasi para analis yang memperkirakan kenaikan 0,3 persen. Kenaikan tahunan sebesar 2,1 persen ini, dibandingkan dengan prediksi 2,2 persen mengindikasikan potensi perlambatan tekanan inflasi.
Para
trader harus menafsirkan hal ini sebagai melemahnya narasi inflasi yang agresif, sebuah faktor yang kemungkinan akan membebani keputusan kenaikan suku bunga Federal Reserve.
Ekspektasi penurunan suku bunga The Fed
Pascarilis data PPI, pasar berjangka memperkirakan peluang 72 persen untuk penurunan suku bunga the Fed di bulan September.
Revisi ekspektasi penurunan suku bunga yang lebih sedikit tahun ini, sekarang di bawah dua kali. Hal itu harus menjadi pertimbangan utama bagi para pedagang dolar, yang mencerminkan sikap yang tidak terlalu agresif dalam penyesuaian suku bunga.