Pasar Karbon Indonesia Catat Transaksi Rp78 Miliar Sejak Diluncurkan

Jakarta: Bursa Karbon Indonesia atau Indonesia Carbon Exchange/ICX mencatat total transaksi sebesar USD4,82 juta atau setara Rp78,37 miliar sejak peluncuran resmi pada 26 September 2023 hingga 22 Agustus 2025.

Selama periode tersebut, volume perdagangan mencapai 1,6 juta ton karbon dioksida ekuivalen (CO2e) melalui 281 transaksi. Partisipasi pasar karbon menunjukkan perkembangan signifikan. Jika sebelumnya didominasi perusahaan terdaftar dan anak usahanya, kini semakin banyak investor ritel yang terlibat.

"Keterlibatan investor ritel mencerminkan kesadaran publik yang meningkat tentang pentingnya mengurangi jejak karbon,” ujar Kepala Divisi Pengembangan Bisnis 2 BEI Ignatius Denny Wicaksono, dikutip dari Xinhua, Selasa, 26 Agustus 2025.
 

Baca juga:  Bisa Pangkas Emisi Karbon, Teknologi CCU Jadi Angin Segar Industri Hijau di Indonesia

(Ilustrasi. Foto: Dok MI)

Tingkatkan kesadaran publik

Kondisi tersebut sejalan dengan meningkatnya kesadaran publik mengenai pentingnya keberlanjutan dan pengurangan jejak karbon.

Dari sisi regulasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerbitkan panduan perdagangan karbon bagi sektor jasa keuangan. Kebijakan ini bertujuan memperluas partisipasi sekaligus mendukung agenda pembangunan rendah karbon.

Meski demikian, pemerintah masih menghadapi tantangan dalam mendorong perluasan partisipasi. Upaya dilakukan melalui insentif dan harmonisasi regulasi.

Ke depannya, transaksi karbon diproyeksikan terus meningkat seiring implementasi pajak karbon serta komitmen Indonesia untuk mencapai target Net Zero Emission pada 2060. (Muhammad Adyatma Damardjati)