Kuliner pecel latoh khas Jepara. Metrotvnews.com/ Rhobi Shani.
Rhobi Shani • 12 October 2025 12:16
Jepara: Kabupaten Jepara tak hanya memukau dengan ukiran kayu dan pantainya yang memesona. Di balik gemuruh ombak Laut Jawa, tersimpan kekayaan kuliner berbahan dasar laut yang unik dan autentik. Salah satu hidangan yang mencuri perhatian adalah Pecel Latoh, di mana kesegaran sayuran bertemu dengan keunikan rumput laut asli pesisir Jepara. Sebuah hidangan yang memadukan cita rasa darat dan laut dalam satu sajian.
Bahan utama yang membedakannya adalah "latoh", sejenis rumput laut yang hidup di dasar perairan Jepara. Latoh memiliki rasa asin dan gurih khas laut, dengan tekstur menyerupai agar-agar namun tetap memberikan sensasi renyah saat digigit.
Di warung pecel Ringin Jaya, Jalan HOS Cokroaminoto, Kelurahan Demaan, hidangan ini dihidangkan secara turun-temurun. Mulyani, pemilik warung saat ini, meneruskan warisan kuliner keluarganya yang telah berdiri sejak puluhan tahun lalu.
“Isian sayurnya sama, pakai kangkung, bayam, kacang panjang, cuma khasnya ada rumput lautnya pakai latoh, itu yang bikin beda,” ujar Mulyani, Minggu, 12 Oktober 2025.
Mulyani menjelaskan, keistimewaan latoh justru terletak pada ketersediaannya yang tidak selalu ada. Bahan alam ini hanya dapat dipanen pada musim-musim tertentu dan seringkali menjadi langka ketika musim hujan tiba.
Satu porsi Pecel Latoh di warungnya dibanderol dengan harga Rp16.000. Warung yang buka setiap hari dari pukul 09.00 hingga 16.00 WIB ini dikenal selalu ramai dikunjungi pelanggan, terutama ketika stok latoh melimpah.
“Alhamdulillah selalu ramai. Terutama kalau pas lagi ada latoh, salah satu yang dicari pelanggan ya itu. Karena cocok juga sama lidah masyarakat, jadi banyak dikenal juga karena ada latohnya,” tutur Mulyani.
Pecel Latoh dapat dinikmati dengan nasi putih hangat atau lontong. Bagi pengunjung yang ingin variasi, warung ini juga menyediakan Tahu Telur dengan harga Rp13.000 untuk versi biasa dan Rp16.000 dengan tambahan telur.
Ketenaran kuliner unik ini bahkan menarik perhatian warga dari luar kecamatan. Lia, seorang pelanggan dari Desa Bawu, Kecamatan Batealit, sengaja datang setelah melihat unggahan Pecel Latoh di media sosial.
Rasa penasarannya terjawab setelah mencoba hidangan ini. Ia menggambarkan sensasi menyantap Pecel Latoh sebagai pengalaman kuliner yang membuat ketagihan berkat perpaduan tekstur dan rasanya yang harmonis.
“Enak sih rasanya, asin gurih. Kayak jeli tapi krenyes-krenyes. Terus ada sensasi kayak meletup-letup waktu dimakan, enak lah pokoknya. Bikin nagih,” ujarnya.