WNI Diingatkan Harus Punya Modal Jika ke Luar Negeri

Direktur Jenderal Promosi dan Pemanfaatan Peluang Kerja Luar Negeri, KP2MI, Dwi Setiawan Susanto. Metrotvnews.com/ Ahmad Mustaqim

WNI Diingatkan Harus Punya Modal Jika ke Luar Negeri

Ahmad Mustaqim • 23 February 2025 17:02

Yogyakarta: Warga negara Indonesia (WNI) yang memutuskan 'kabur' ke luar negeri diingatkan mempertimbangkan beragam aspek. Jangan sampai sekadar mengikuti hastag KaburDuluAja yang ramai di media sosial. 

Direktur Jenderal Promosi dan Pemanfaatan Peluang Kerja Luar Negeri Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI), Dwi Setiawan Susanto, mengatakan ramainya hastag KaburDuluAja semestinya menjadi 'Kerja ke luar negeri dulu yuk, tapi dengan skill'. Menurut dia WNI perlu memiliki persiapan dan modal matang apabila pergi ke luar negeri. 

"Tantangan bekerja di luar negeri berbeda, baik dari segi budaya, kualifikasi, maupun standar internasional. Oleh karena itu, sebelum berangkat, pekerja harus mendapatkan pelatihan, sertifikasi, dan kemampuan komunikasi dalam bahasa negara tujuan," kata Dwi Susanto dalam keterangan pers, Minggu, 23 Februari 2025. 
 

Baca: 68 PMI Tiba di Pelabuhan Dumai Usai Dideportasi Malaysia
 
Ia lantas mengatakan pentingnya memiliki keterampilan interpersonal (soft skill) di dunia kerja internasional. Tak hanya itu, menurut dia, juga perlu kesiapan mental serta kecakapan berbahasa asing sesuai negara tujuan. 

"Kompetensi bahasa menjadi syarat utama. Kalau salah paham dengan instruksi kerja, akibatnya bisa fatal," jelasnya.

Ia mengakui peluang bekerja di luar negeri sangat besar. Terdapat 1,4 juta permintaan tenaga kerja meski Indonesia baru mampu mengirimkan 297.000 tenaga kerja pada 2024. 

Ia menyatakan KP2MI berupaya membantu meningkatkan kualitas tenaga kerja yang diberangkat ke luar negeri. Tahapan yang dilakukan meliputi identifikasi jenis pekerjaan, pemetaan kompetensi, dan kolaborasi dengan lembaga-lembaga pelatihan.

"Bahasa adalah syarat utama, tetapi tidak cukup hanya itu. Misalnya, di sektor hospitality dan keperawatan, ada sertifikasi dan uji kompetensi yang harus dipenuhi. Jika pekerja sudah tersertifikasi, apresiasi terhadap insentif dan income mereka akan lebih tinggi," ungkapnya.

Ketua Umum Perkumpulan Lembaga Pelatihan Bahasa Korea se-Indonesia (Pelbakori), Mohammad Rosyidi, menyebut Korea Selatan jadi salah satu negara tujuan bekerja yang diminati masyarakat pekerja migran Indonesia.

Ia menyatakan ada 60 ribu pendaftar menjadi pekerja migran di Korea Selatan pada 2024. Ia menilai negara tersebut memiliki tingkat keamanan yang lebih baik karena adanya kerja sama antarnegara pengirim tenaga kerja. 

"Korsel ini termasuk negara yang menjanjikan dari sisi gaji, kesejahteraan, dan perlindungan bagi tenaga kerja asing," ucap Rosyidi.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Deny Irwanto)