Eks Ketua DPRD Jatim Bantah Diculik: Saya ke Madura untuk Pengobatan Alternatif

Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi, di Mapolsek Balongbendo, Kab. Sidoarjo, Jatim. (Dok: Polsek Balongbendo)

Eks Ketua DPRD Jatim Bantah Diculik: Saya ke Madura untuk Pengobatan Alternatif

Amaluddin • 9 June 2025 18:34

Sidoarjo: Setelah sempat dinyatakan hilang selama lima hari, mantan Ketua DPRD Jawa Timur Kusnadi akhirnya muncul dan memberikan klarifikasi. Ia membantah isu penculikan maupun kabar dirinya melarikan diri. 

"Terus terang saya tidak diculik, tidak menghilang, tidak melarikan diri, dan tidak dianiaya," kata Kusnadi kepada wartawan, Senin, 9 Juni 2025.

Kusnadi mengatakan dirinya pergi ke Pamekasan, Madura. Dia memilih pergi ke Madura untuk menjalani pengobatan alternatif dan menenangkan diri dari kesunyian lebaran.

"Saya memang pergi dengan teman ke Madura karena ingin mencari pengobatan alternatif. Di sana saya tinggal di pesantren, malah dikasih makan sate dan gulai pas lebaran haji,” katanya. 

Kusnadi mengungkapkan bahwa sebelum keberangkatan, seorang temannya dari Pamekasan sering menginap di peternakan ayam miliknya di Balongbendo, Sidoarjo. Teman tersebut berniat membuka warung Madura dan sering tidur di kursi ruang tamu.

“Waktu itu saya berpikir, masa lebaran saya sendirian di kandang ayam? Selain itu, saya juga sedang jenuh secara mental karena dua tahun terakhir harus melawan kanker getah bening. Saya sudah 17 kali menjalani kemoterapi, dan tubuh saya sering terasa gatal luar biasa menjelang kemo berikutnya,” ujarnya.
 

Baca: 

Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Dilaporkan Jadi Korban Penculikan


Merasa butuh ketenangan, Kusnadi akhirnya memutuskan ikut temannya pulang ke Pamekasan. Ia menginap di sebuah pesantren dan menjalani pengobatan tradisional. Selain didoakan, ia juga diberi air, minyak, dan salep herbal sebagai bagian dari terapi.

Terkait hilangnya kontak selama lima hari, Kusnadi mengaku ponselnya tertinggal di mobil saat perjalanan. Ia baru mendapatkannya kembali pada Sabtu malam, dan saat itu kondisinya sudah mati kehabisan daya.

“Itu HP saya ditaruh di belakang jok mobil. Saya lupa ngambil pas turun. Baru Sabtu malam dikembalikan, kondisinya sudah mati. Saya pinjam charger teman, tapi colokannya beda. Baru tadi malam jam 11 bisa ngecas,” jelasnya.

Setelah ponselnya aktif, Kusnadi langsung membaca pemberitaan dan menghubungi keluarganya. Putranya langsung menjemputnya dari Pamekasan pada dini hari.

“Saya sadar, saya salah karena tidak memberi kabar. Tapi bukan karena sengaja, memang keadaannya seperti itu,” ujarnya.

Kusnadi juga membantah tudingan penculikan. Ia menegaskan bahwa orang yang mengajaknya adalah teman lamanya, bukan orang asing. "Saya kenal baik dengan mereka. Kami memang tidak satu angkatan, tapi dulu satu organisasi kemahasiswaan. Mereka membantu saya selama di sana,” tegasnya.

Di akhir keterangannya, Kusnadi menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga, masyarakat, dan aparat kepolisian atas keresahan yang timbul.

“Saya mohon maaf kepada semua pihak. Terutama anak saya yang sampai panik. Ini jadi pelajaran buat saya. Sekali lagi saya tegaskan: saya sehat, saya tidak diculik, dan saya tidak ingin menyulitkan siapa pun,” pungkasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Lukman Diah Sari)