Editorial MI: Jangan Berlindung di Balik Dakwah

Ilustrasi. Foto: MI.

Editorial MI: Jangan Berlindung di Balik Dakwah

Media Indonesia • 13 November 2025 05:59

NAMA Muhammad Ilham Yahya Al-Maliki atau kerap disapa Gus Elham Yahya mendadak viral lantaran kebiasaannya mencium pipi anak perempuan di tengah dakwahnya menyebarkan ajaran agama. Pendakwah asal Kediri, Jawa Timur, itu menjadi perbincangan publik, bahkan berujung pada kecaman, sebab perbuatannya itu dinilai sudah masuk kategori pelanggaran asas kepatutan.

Terlanggarnya kepatutan alias tindakan tak senonoh itu lantaran anak-anak yang diciumnya di sejumlah pengajian bukan dalam garis mahramnya, bukan sanak saudara dekat karena keturunan.

Sebagai pendakwah, Gus Elham dipastikan sudah sangat paham akan ilmu garis mahram ini. Sebagai pendakwah pula, ia mendapat tugas menjaga kemurnian ilmu yang didapat dengan menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari.

Bukan pekerjaan yang enteng tentunya. Ia dituntut menjaga martabat ilmu yang didapatnya dengan tak mudah menyentuh lawan jenis yang bukan mahramnya, sekalipun masih anak-anak. Mencium dengan dalih rasa sayang atau gemas terhadap anak kecil tentu tak dapat dijadikannya sebagai pembenaran dari perbuatannya.

Baca juga: 

Menag Beri Pesan Menohok Terkait Kasus Gus Elham Cium Anak Kecil


Sekali lagi, sebagai pendakwah, tentunya dia amat paham akan perbuatan yang boleh dan tidak dalam hukum agama. Hal yang boleh menurut agama masuk kategori halal dilakukan, dan yang tidak boleh, hukum haram tegas berlaku.

Sebagai pendakwah pula, tentunya ia sejak awal sudah paham harus membentengi diri dengan perilaku yang pantas dalam norma sosial, norma yang berada di luar 'yurisdiksi' norma agama, tapi terkait erat antara satu dan lainnya.

Banyaknya kecaman dari masyarakat bisa menjadi parameter untuk menilai perbuatannya itu dalam kacamata norma sosial. Perbuatan tersebut jelas tak dapat diterima publik karena masuk kategori tak senonoh, apalagi dilakukan oleh seorang pendakwah.

Karena itu, kita perlu mendukung langkah Kementerian Agama dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang mengecam keras perilaku Gus Elham tersebut. Mengecam karena bertentangan dengan ajaran agama. Selain itu, tingkah Gus Elham bukan mencerminkan perilaku akhlakul karimah atau perbuatan terpuji.

Muhammad Ilham Yahya Al-Maliki (Gus Elham). Foto: Istimewa.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) bahkan sampai mengeluarkan peringatan keras terhadapnya. Perbuatan itu dinilai Kementerian PPPA sebagai perilaku berbahaya yang tak dapat dibenarkan dengan alasan apa pun, termasuk dengan dalih status sosial keagamaan.

Perbuatan itu bisa dikategorikan sebagai child grooming atau upaya mendekati anak untuk mendapatkan kepercayaan mereka dengan tujuan melakukan tindakan berbahaya atau bernuansa seksual. Kementerian PPPA juga mengingatkan perbuatan itu bisa masuk kategori tindakan pidana berdasarkan Undang-Undang (UU) No 35/2014 tentang Perlindungan Anak dan UU No 12/2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual.

Insiden cium pipi oleh Gus Elham tentu menjadi peringatan sekaligus pembelajaran buat kita semua. Peristiwa yang mungkin sebelumnya kerap dianggap lumrah itu harus segera dihentikan, jangan terus dianggap sebagai perbuatan normal dengan dalih karena dilakukan oleh seorang tokoh agama.
Baca juga: Kasus Gus Elham Jadi Alarm agar Pendakwah Berhati-hati

Dan, jika negara serius menegakkan hukum, UU No 12/2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual bisa menjadi landasan dibukanya penyelidikan dugaan pelecehan seksual. Dari penyelidikan itu akan terungkap benar-tidaknya perbuatan Gus Elham dalam kacamata hukum.

Selain buat Gus Elham, penegakan hukum juga bermanfaat bagi masyarakat untuk membangun pemahaman bahwa anak juga punya hak dan martabat akan tubuh mereka. Amat penting buat orang dewasa untuk memahami batas interaksi yang aman dengan anak.

Oleh sebab itu, tak seorang pun, termasuk orangtua, yang boleh merendahkan martabat anak. Orangtua saja tidak boleh, apalagi orang lain, tentu lebih tidak boleh.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggi Tondi)