Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf. Medcom.id/Insan Suardi
Insan Suardi • 16 July 2024 17:33
Jakarta: Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, merespons viralnya lima tokoh nahdliyin yang bertemu Presiden Israel, Isaac Herzog, beberapa waktu lalu. Gus Yahya meminta maaf atas peristiwa tersebut.
"Saya mohon maaf kepada masyarakat luas, ada warga dari kalangan NU yang pergi ke Israel. Saya merasakan hal ini tidak patut dalam konteks suasana yang ada saat ini," kata Gus Yahya dalam konferensi pers di Kantor PBNU, Jakarta, Selasa, 16 Juli 2024.
Dia menyesalkan pertemuan kelima warga nahdliyin dengan pemimpin Israel beberapa waktu lalu. Dia menegaskan seluruh warga nahdliyin melekat dengan identitas organisasi NU.
Dia menekankan seluruh aktivitas warga nahdliyin, termasuk pendekatan secara internasional, harus diajukan secara resmi ke PBNU. Dia menegaskan pertemuan kelima nahdliyin ini juga tidak mewakili sikap PBNU.
"Pertama kebijakan PBNU mengenai engagement terkait kerja sama dan sebagainya, dukungan kerja sama kelembagaan, baik di lingkup domestik, nasional, maupun internasional harus lewat PBNU," ujar dia.
Baca Juga:
5 Nahdliyin Bertemu Presiden Israel, PBNU: Mereka Melukai Perasaan Warga NU |