Ilustrasi kurs rupiah terhadap dolar AS. Foto: MI/Susanto.
Husen Miftahudin • 22 November 2024 09:43
Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah pada pembukaan perdagangan hari ini akhirnya mengalami penguatan, setelah hancur lebur dalam beberapa hari terakhir.
Mengutip data Bloomberg, Jumat, 22 November 2024, rupiah hingga pukul 09.22 WIB berada di level Rp15.923 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat tipis tujuh poin atau setara 0,04 persen dari Rp15.930 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, harapan untuk jalur penurunan suku bunga telah dikurangi, meskipun tidak stabil, dalam beberapa minggu terakhir.
Pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin sebesar 52 persen pada pertemuan Fed Desember, turun dari 82,5 persen seminggu yang lalu, menurut FedWatch Tool milik CME.
(Ilustrasi rupiah. Foto: dok MI/Rommy Pujianto)
Sebuah jajak pendapat Reuters menunjukkan sebagian besar ekonom memperkirakan Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan Desember, dengan penurunan yang lebih dangkal pada 2025 daripada yang diharapkan sebulan yang lalu karena risiko inflasi yang lebih tinggi dari kebijakan Trump.
Komentar terbaru dari pejabat Fed, termasuk Ketua Jerome Powell, telah menunjukkan bank sentral bersikap lambat dan terukur dalam jalur penurunan suku bunganya.
"Investor sedang menunggu Trump untuk menunjuk seorang menteri keuangan, salah satu jabatan kabinet dengan profil tertinggi yang mengawasi kebijakan keuangan dan ekonomi negara. Beberapa pilihan Trump lainnya telah menimbulkan pertanyaan tentang kualifikasi dan pengalaman mereka," jelas Ibrahim.
Baca juga: Dolar AS Kian Perkasa |