Ilustrasi. Foto: dok MI/Rommy Pujianto.
Husen Miftahudin • 16 January 2025 16:42
Jakarta: Bank Indonesia (BI) kembali menurunkan suku bunga acuan (BI Rate). Kebijakan moneter bank sentral tersebut diyakini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.
Penurunan BI Rate diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan. Melansir laman
Deposito BPR, berikut beberapa dampak positif dari penurunan
suku bunga acuan Bank Indonesia.
(Ilustrasi logo Bank Indonesia. Foto: MI/Usman Iskandar)
1. Suku bunga kredit lebih rendah
Dengan turunnya BI Rate, lembaga perbankan cenderung menurunkan suku bunga kredit yang ditawarkan kepada masyarakat.
Hal ini akan membuat pinjaman menjadi lebih terjangkau, sehingga mendorong masyarakat untuk melakukan aktivitas ekonomi seperti membeli rumah, kendaraan, atau memulai usaha.
2. Dorongan bagi pelaku usaha
Suku bunga kredit yang lebih rendah akan memberikan angin segar bagi para pelaku usaha di Indonesia. Mereka dapat memperoleh modal dengan lebih mudah dan murah, yang bisa digunakan untuk mengembangkan bisnis, menambah produksi, dan membuka lapangan kerja baru.
3. Investasi meningkat
Turunnya BI Rate juga dapat merangsang investasi. Investor akan lebih tertarik menanamkan modal di Indonesia karena biaya pinjaman yang lebih murah dan ekspektasi keuntungan yang lebih tinggi.
4. Mengurangi beban utang
Penurunan BI Rate membuat cicilan utang yang dimiliki masyarakat lebih rendah. Hal ini akan meringankan beban keuangan mereka dan memungkinkan mereka untuk mengalokasikan dana untuk konsumsi atau investasi yang lebih produktif.
5. Menyeimbangkan inflasi
Penurunan BI Rate diharapkan dapat menekan
inflasi. Dengan suku bunga kredit yang lebih rendah, masyarakat dan pelaku usaha akan lebih mudah mendapatkan dana, sehingga meningkatkan daya beli dan memperlambat laju inflasi.
6. Mengurangi jumlah pengangguran
Meningkatnya aktivitas ekonomi dan investasi yang dipicu oleh penurunan BI Rate diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru, sehingga membantu mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia.
Penurunan BI Rate juga memiliki potensi dampak negatif. Salah satunya adalah penurunan return investasi pada beberapa aset, seperti deposito. Akan tetapi, Bank Indonesia terus memantau kondisi perekonomian dan melakukan evaluasi secara berkala untuk memastikan kebijakan yang diambil tetap efektif dan tidak merugikan masyarakat.
Memahami kebijakan BI Rate sangat penting bagi masyarakat, baik individu maupun pelaku usaha, karena dapat membantu mereka dalam mengambil keputusan keuangan yang lebih tepat. (Laura Oktaviani Sibarani)