Industri Lokal dan Komunitas Wajib Berkontribusi dalam Proyek CCUS

Ilustrasi. Foto: Dok istimewa

Industri Lokal dan Komunitas Wajib Berkontribusi dalam Proyek CCUS

Eko Nordiansyah • 11 September 2025 22:02

Jakarta: Penerapan teknologi carbon capture, utilization, and storage (CCUS) dinilai membutuhkan keterlibatan aktif industri lokal dan komunitas agar dapat berkelanjutan. 

Direktur International Strategy Resources Office, Natural Resources and Fuel Department METI Jepang, Hiroshi Hasegawa, menekankan CCUS bukanlah proyek jangka pendek.

Menurutnya, proyek penyimpanan karbon idealnya berjalan selama 15 hingga 20 tahun agar memberikan hasil yang signifikan terhadap pengurangan emisi.

“Kalau kita bicara CCUS, ini bukan proyek satu atau dua tahun. Butuh keberlanjutan hingga puluhan tahun, sehingga komunitas lokal dan industri harus menjadi bagian dari perjalanan itu,” ujar Hasegawa dalam Konferensi Pers The 5th Asia CCUS Network Forum di Jakarta, Kamis, 11 September 2025.
 

Baca juga: 

Kolaborasi Lintas Negara Jadi Kunci Pengurangan Emisi CO2



(Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com)

Kepercayaan masyarakat dan keterlibatan industri

Ia menjelaskan, proyek CCUS tidak hanya soal teknologi, tetapi juga membangun kepercayaan dengan masyarakat sekitar lokasi penyimpanan serta memastikan industri pengguna energi terlibat aktif dalam rantai nilai.

Tanpa dukungan sosial dan ekonomi dari komunitas lokal, proyek CCUS berisiko menghadapi resistensi yang bisa menghambat keberlanjutan.

Menurut Hasegawa, keterlibatan industri juga penting dalam hal pendanaan. Pasalnya, investasi awal untuk pembangunan fasilitas CCUS sangat besar, sehingga tidak mungkin sepenuhnya ditanggung pemerintah.

Model kolaboratif antara sektor publik, industri, dan komunitas menjadi jalan keluar agar proyek ini bisa berjalan secara konsisten dalam jangka panjang.

Dengan komitmen lintas pihak, teknologi CCUS diharapkan dapat menjadi bagian penting dari strategi transisi energi, tidak hanya untuk memenuhi target penurunan emisi nasional, tetapi juga sebagai kontribusi nyata Asia terhadap upaya global menghadapi perubahan iklim. (Muhammad Adyatma Damardjati)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)