Harga Minyak Dunia Naik Lagi di Tengah Terhentinya Proses Perdamaian Rusia-Ukraina

Ilustrasi harga minyak dunia naik. Foto: Freepik.

Harga Minyak Dunia Naik Lagi di Tengah Terhentinya Proses Perdamaian Rusia-Ukraina

Husen Miftahudin • 23 August 2025 09:57

Houston: Harga minyak dunia mengalami kenaikan pada perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu WIB) di tengah ketidakpastian seputar potensi kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina.

Mengutip Yahoo Finance, Sabtu, 23 Agustus 2025, harga minyak mentah Brent naik 6 sen atau 0,09 persen menjadi USD67,73. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 14 sen atau 0,22 persen menjadi USD63,66.

Kedua kontrak harga minya dunia tersebut naik lebih dari satu persen pada sesi sebelumnya. Brent naik 2,9 persen minggu ini, sementara WTI naik 1,4 persen.

Presiden AS Donald Trump mengatakan ia akan melihat apakah Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy akan bekerja sama dalam mengakhiri perang Rusia di Ukraina. Trump berupaya mengatur pertemuan puncak antara Putin dan mitranya dari Ukraina Zelenskiy sebagai bagian dari upaya untuk menengahi kesepakatan damai bagi Ukraina.

Adapun, perang yang berlangsung selama 3,5 tahun terus berlanjut minggu ini saat Rusia melancarkan serangan udara pada Kamis di dekat perbatasan Ukraina dengan Uni Eropa, dan Ukraina mengatakan serangan tersebut menghantam kilang minyak Rusia dan stasiun pompa minyak Unecha, bagian penting dari jaringan pipa minyak Druzhba milik Rusia yang menuju Eropa.
 

Baca juga: Harga Minyak Dunia Melejit Gegara Perundingan Damai Rusia-Ukraina


(Ilustrasi pergerakan harga minyak. Foto: dok ICDX)
 

Stok minyak AS turun


Di sisi lain, pergerakan harga minyak juga didukung oleh penarikan stok minyak mentah Amerika Serikat (AS) yang lebih besar dari perkiraan pada minggu lalu, yang menunjukkan permintaan yang kuat.

Stok turun enam juta barel dalam pekan yang berakhir 15 Agustus, menurut Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Rabu. Para analis memperkirakan penurunan sebesar 1,8 juta barel.

Sementara itu, perusahaan energi AS minggu ini memangkas jumlah rig minyak dan gas alam yang beroperasi untuk keempat kalinya dalam lima minggu, kata perusahaan jasa energi Baker Hughes dalam laporannya pada Jumat.

Jumlah rig minyak dan gas, indikator awal produksi masa depan, turun satu menjadi 538 dalam seminggu hingga 22 Agustus, terendah sejak pertengahan Juli.

Sementara itu, Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengisyaratkan kemungkinan pemangkasan suku bunga pada pertemuan bank sentral AS bulan depan, tetapi tidak sampai berkomitmen terhadap hal itu, dalam pernyataannya mengakui meningkatnya risiko terhadap pasar kerja dan ancaman inflasi tinggi yang terus berlanjut.

Suku bunga yang lebih rendah dapat merangsang pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan permintaan minyak, sehingga berpotensi mendongkrak harga.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)