Harga Minyak Dunia Melejit Gegara Perundingan Damai Rusia-Ukraina

Ilustrasi harga minyak naik. Foto: Carsurin.com

Harga Minyak Dunia Melejit Gegara Perundingan Damai Rusia-Ukraina

Husen Miftahudin • 22 August 2025 08:17

Houston: Harga minyak dunia naik hampir satu dolar per barel pada perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB) karena Rusia dan Ukraina saling menyalahkan atas proses perdamaian yang terhenti.
 
Mengutip Yahoo Finance, Jumat, 22 Agustus 2025, harga minyak mentah Brent diperdagangkan USD67,67 per barel setelah naik 1,6 persen pada perdagangan Rabu. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berada pada level USD63,52 per barel.
 
Jalan menuju perdamaian di Ukraina masih belum pasti, membuat para pedagang minyak berhati-hati setelah aksi jual selama dua minggu terakhir di tengah harapan Presiden AS Donald Trump akan segera melakukan perundingan akhir diplomatik terhadap perang Rusia dengan tetangganya Ukraina.
 
Baik Moskow maupun Kyiv sejak itu saling menyalahkan atas terhambatnya proses perdamaian. Rusia pada Kamis melancarkan serangan udara besar-besaran di dekat perbatasan Ukraina dengan Uni Eropa, sementara Ukraina mengklaim telah menyerang kilang minyak Rusia.
 

Baca juga: Harga Minyak Terkerek Penurunan Persediaan Minyak Mentah AS


(Ilustrasi pergerakan harga minyak. Foto: dok ICDX)
 

Stok minyak mentah AS turun

 
Pergerakan harga minyak juga didukung oleh penurunan stok minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan pada minggu lalu, yang menunjukkan permintaan yang kuat.
 
Volume minyak mentah yang disimpan di tangki penyimpanan AS turun sebanyak enam juta barel pekan lalu. Stok bensin juga turun selama lima minggu berturut-turut.
 
Hal ini terjadi karena harga minyak masih turun lebih dari 10 persen year-to-date (ytd) di tengah kekhawatiran tentang dampak kebijakan perdagangan AS dan karena OPEC+ kembali memproduksi barang yang terhenti.
 
Moskow sebagian besar berhasil mempertahankan pasokan minyaknya meskipun menghadapi serangkaian sanksi, dengan sebagian besar mengalir ke India.
 
Namun, negara Asia Selatan tersebut telah dikritik oleh Pemerintah AS karena membeli minyak mentah Rusia, dan Presiden AS Donald Trump mengancam New Delhi dengan sanksi ekonomi.
 
"Dalam jangka panjang, kita harus melihat fundamentalnya dan memperkirakan harga minyak akan terus merosot setidaknya hingga pertengahan tahun depan," ungkap John Driscoll, direktur dan pendiri perusahaan konsultan JTD Energy Services Pte.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)