Legislator Sebut Pembahasan Anggaran Pendidikan Harus Sentuh Kesejahteraan Guru

Ilustrasi sekolah. MI/Adi Kristiadi

Legislator Sebut Pembahasan Anggaran Pendidikan Harus Sentuh Kesejahteraan Guru

Ficky Ramadhan • 14 August 2025 18:52

Jakarta: Anggota Komisi X DPR dari Fraksi PKS, Ledia Hanifa menegaskan pembahasan anggaran pendidikan tidak bisa sebatas pada penyelenggaraan sekolah semata. Pembahasan anggaran juga harus menyentuh aspek kesejahteraan dan peningkatan kualitas guru serta dosen.

"Kalau kita bicara tentang 20 persen dari APBN dan APBD sebagaimana amanat Undang-Undang Dasar, maka tidak bisa sekadar soal sekolahnya atau penyelenggaraannya. Harus tetap memikirkan guru. Tidak mungkin anak-anak belajar sendiri tanpa guru," kata Ledia saat dihubungi, Kamis, 14 Agustus 2025.

Menurut dia, amanat Undang-Undang Sisdiknas yang menetapkan wajib belajar 9 tahun telah diperluas oleh Presiden Prabowo Subianto menjadi 13 tahun. Hal itu membuat pendidikan dasar dan menengah harus menjadi prioritas, termasuk penyediaan guru yang memadai dari segi jumlah maupun kualitas.

"Bukan cuma pendidikannya, tapi guru-gurunya. Bagaimana antisipasinya, upgrading-nya, apalagi dengan adanya penambahan wajib belajar. Itu tidak sederhana, harus disiapkan lebih ekstra lagi," ujar Ledia.

Ledia menyoroti persoalan pemerataan guru di seluruh Indonesia. Dia mendorong adanya insentif khusus bagi guru yang bersedia mengajar di daerah 3 tertinggal, terdepan, terluar (3T).

"Nah itu akan jadi lebih bagus gitu ya sebenarnya. Dan itu tantangan besar memang buat penyelenggaran pendidikan," ucap Ledia.

Baca Juga: 

Peningkatan Kompetensi Jadi Bagian Investasi Jangka Panjang

Terkait tunjangan kinerja dan sertifikasi guru maupun dosen, Ledia menegaskan basis pemberian tunjangan memang harus tetap pada kinerja, bukan sekadar hadir mengajar.

"Kinerjanya memang harus diukur secara maksimal. Standar kinerjanya harus jelas dan dipastikan berjalan," tutur Ledia.

Dia juga mengingatkan pentingnya pemerataan sertifikasi antara guru dan dosen di sekolah negeri maupun swasta. Dia meminta pemerintah jangan abai terhadap peran tenaga kependidikan.

"Kita punya tenaga kependidikan yang kompetensinya juga berpengaruh pada kualitas pendidikan. Semua ini harus dilihat sebagai satu paket, tidak bisa dipisah-pisahkan," ujar Ledia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)