Ilustrasi. Foto: Freepik.
Ade Hapsari Lestarini • 11 April 2025 19:54
Jakarta: Bank Sentral Filipina (BSP) mengambil pendekatan yang hati-hati terhadap pelonggaran kebijakan moneter tahun ini.
Gubernur BSP, Eli Remolona, menyampaikan hal ini untuk menghindari pemanasan ekonomi yang berlebihan dan memicu kembali inflasi, yang telah menunjukkan tren menurun.
Melansir Channel News Asia, Jumat, 11 April 2025, BSP melanjutkan siklus pelonggaran dengan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,50 persen.
Ini menandakan akan ada pemangkasan lebih lanjut yang akan datang, namun dilakukan dengan langkah-langkah kecil guna mendukung ekonomi di tengah ketidakpastian global.
BSP menggunakan beberapa estimasi untuk tingkat netral, tingkat teoritis saat kebijakan moneter tidak menstimulasi atau membatasi pertumbuhan tetapi biasanya mengandalkan titik tengah, yang menurut Remolona berada di sekitar dua persen.
Ia juga menolak pemangkasan suku bunga di luar pertemuan rutin, dengan alasan keputusan kebijakan biasanya dibuat pada pertemuan terjadwal yang diadakan setiap dua bulan sekali. Empat pertemuan tersisa tahun ini, dengan pertemuan berikutnya dijadwalkan pada 19 Juni.
Ilustrasi. Foto: Freepik
Baca juga: Penangkapan Duterte Dinilai Bisa Picu Ketidakstabilan Ekonomi |